"Malaysia memiliki lebih dari 500 perguruan tinggi dan politeknik dengan kualitas yang bervariasi. Dari jumlah itu ada sekitar 62 universitas negeri swasta dengan kualifikasi internasional," kata Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan saat membuka Pameran Pendidikan Malaysia di Jakarta, Senin.
Saat ini tercatat lebih dari 80 ribu pelajar asing menempuh pendidikan S-1 dan S-2 di 33 perguruan tinggi papan atas Malaysia dengan terbanyak berasal dari negara-negara muslim seperti Iran, Libya dan Maroko, serta China dan negara-negara ASEAN.
"Malaysia menjadi pilihan karena biaya hidup dan biaya pendidikan yang lebih rendah dibandingkan negara-negara seperti Singapura, Australia ataupun negara-negara Eropa," kata Dato Syed Munshe Afdzaruddin Syed Hassan.
Ia menambahkan, sejak tergabung dalam Perjanjian Washington pada 2009, telah terjalin kesepakatan dengan 13 negara termasuk Amerika Serikat dan Inggris untuk menyamakan standar kualitas pendidikan tinggi di Malaysia.
Ketiga belas negara tersebut saling memantau kualitas pendidikan agar setara.
"Termasuk penggunaan Bahasa Inggris dalam perkuliahan. Hal ini sangat penting bagi lulusan agar bisa bersaing kerja di tingkat internasional karena memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik," ujarnya.
Hal senada dikemukakan Kepala Promisi Pendidikan Tinggi, Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia di Jakarta, Yahurin.
"Malaysia dalam beberapa tahun terakhir ini mulai gencar mempromosikan pendidikan tingginya karena sudah lebih percaya diri dengan kualitas pendidikan di negaranya," katanya.
Yahurin menambahkan, kendati menawarkan pendidikan tinggi bertaraf dunia, Malaysia tetap mengedepankan nilai keserasian dan cara hidup nusantara.
Bagi siswa berprestasi, pemerintah Malaysia mengalokasikan beasiswa sekitar 600 orang untuk program S-1, S-2 dan S-3 yang mencakup biaya kuliah dan biaya hidup selama belajar hingga lulus kuliah.
"Tetapi program ini memang sangat selektif. Beasiswa itu untuk calon mahasiswa dari berbagai belahan dunia yang ingin belajar di Malaysia, bukan hanya untuk calon dari Indonesia," katanya.
Namun, peluang beasiswa terbuka bagi calon peneliti dan dosen. Beasiswa dosen untuk program doktor (S-3) itu seluruhnya diberikan secara gratis, sedangkan bidang yang ditawarkan sangat beragam mulai teknik, bisnis, ilmu seni, syariah sampai hukum.
Pameran Pendidikan Malaysia juga digelar di Bandung (15-16 Juli) dan Palembang (18-19 Juli). (*)
Z003/Z002/ARO9
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010