Jakarta (ANTARA) - Yayasan Dharma Bakti Astra atau YDBA berkomitmen mendorong pelaku UMKM di berbagai daerah agar mampu berkembang dan naik kelas.
Direktur Astra sekaligus Ketua Pembina YDBA Gita Tiffany Boer mengatakan, selain memberikan pelatihan dan pendampingan serta fasilitasi pemasaran, YDBA juga mendorong UMKM berinovasi mulai dari diversifikasi produk, proses bisnis, hingga pemasaran melalui optimalisasi pasar daring.
"YDBA memberikan pelatihan pentingnya mentalitas dasar yang diharapkan dapat meningkatkan awareness dan komitmen UMKM untuk menjalankan bisnisnya masing-masing," ujar Gita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Peningkatan keterlibatan UMKM dalam rantai pasok industri terus dilakukan Astra Internasional melalui YDBA. Selama ini, YDBA secara konsisten membina dan mengembangkan UMKM di Indonesia, melalui sejumlah program utama, meliputi pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dengan memfokuskan pada sektor manufaktur, bengkel, kerajinan serta pertanian.
Baca juga: Mendag: Pemanfaatan teknologi digital kunci transformasi UMKM
Presiden Direktur PT Astra Internasional Tbk Djony Bunarto Tjondro berharap UKM dan UMKM binaan YDBA yang berada di Tier 1 dan sudah menjadi vendor Astra dapat meningkatkan kualitas mereka.
"Dengan demikian mereka dapat menjadi pemasok komponen atau spare part yang mampu berdaya saing kuat," kata Djony.
Lebih lanjut Djony menjelaskan bahwa untuk UKM di Tier 2, mereka mampu menyerap berbagai pelatihan yang diberikan YDBA, baik mengenai manajemen dan teknik SOP (standard operastional procedure) pembuatan spare part atau alat-alat pertanian sehingga produk mereka dapat diserap oleh (UKM) Tier 1.
Baca juga: Kemendag gaet Facebook akselerasikan kemampuan digital UMKM
Seperti diketahui, sejak didirikan pada 1980 hingga Desember 2020, YDBA telah membina 11.695 UMKM. Hingga Desember 2020, YDBA secara tidak langsung turut menciptakan 70.597 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.
Untuk tahun ini, YDBA menargetkan pembinaan terhadap 300 UMKM di Indonesia. Saat ini, terdapat lebih dari 200 UMKM naik kelas menjadi usaha skala besar, baik nasional maupun internasional.
Agar efektif, YDBA menggandeng pemda setempat untuk memberikan pelatihan. Salah satunya, Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Tegal yang merupakan kolaborasi antara YDBA dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal. LPB Tegal saat ini membina 22 UKM dengan total omset sebelum pandemi atau 2019 sebesar Rp3,26 miliar.
Baca juga: Menparekraf: Kenduren UMKM dorong kebangkitan ekonomi saat pandemi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021