"Kita optimalkan bekerja respon dan sempurnakan sketsa wajah pelaku," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jakarta Raya, Inspektur Jenderal Pol. Timur Pradopo, di Jakarta, Senin.
Timur mengatakan, penyempurnaan sketsa wajah yang diduga pelaku penganiayaan terhadap Tama itu, berdasarkan penjelasan dari saksi.
Jenderal polisi bintang dua itu menyebutkan penyidik berusaha bekerja optimal mengungkap pelaku penganiayaan itu seluruh informasi yang masuk kepada polisi.
"Semua informasi akan kita tindak lanjuti," ujar Timur.
Hingga saat ini polisi sudah memeriksa enam saksi terkait dengan peristiwa pengeroyokan itu, antara lain Tama dan Khadafi sebagai saksi korban, petugas keamanan, serta orang yang sempat akan membantu Tama mengendarai kendaraan roda empat, berinisial TR.
Terkait dengan saksi berinisial TR, yang diduga ikut terlibat penganiayaan terhadap Tama dan memiliki senjata api, Timur menegaskan bahwa kepemilikan senjata api itu tidak tertuang pada berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap TR.
Namun demikian, ia menuturkan, polisi akan melindungi saksi yang memberikan keterangan dan informasi terhadap penyidik.
Sebelumnya, TR mengaku mendatangi Tama di Rumah Sakit Asri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (10/7), setelah aktivis ICW itu mengatakan ada keterlibatan pengendara roda empat pada insiden penganiayaan itu.
TR membantah tuduhan Tama itu karena saat kejadian dirinya berniat untuk menolong Tama usai dikeroyok sekelompok orang tidak dikenal.
TR juga menolak sketsa wajah yang diduga pelaku berdasarkan penyelidikan polisi, merupakan gambaran raut wajahnya.
Namun demikian, TR mengaku sempat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan, karena wajahnya mirip dengan sketsa yang diduga salah satu pelaku penganiayaan
Kasus penganiayaan itu berawal saat beberapa orang tidak dikenal melakukan penyerangan terhadap Tama dan temannya, Khadafi di sekitar Duren Tiga, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis sekitar pukul 03.30 WIB.
Tama dan Khadafi yang menumpang sepeda motor, dipepet sebuah kendaraan roda empat dan roda dua, kemudian pelaku menganiaya keduanya hingga terluka.
Tama merupakan anggota ICW yang antara lain mengungkapkan rekening besar milik sejumlah perwira tinggi Mabes Polri kepada Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Kasus dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
(T.T014/A033/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010