Manado (ANTARA News) - PT (Persero) Pertamina akan mendorong masyarakat pengguna premium untuk kendaraannya beralih ke pertamax dalam upaya mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak yang cukup tinggi.
"Kita mendorong secara perlahan-lahan, dengan memperbanyak titik penjual pertamax di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Manado dan daerah lainnya di Sulawesi Utara (Sulut)," kata Sales Area Manager Pertamina Manado, Agus Taufik Harahap, di Manado, Senin.
Saat ini sudah ada delapan SPBU yang menjual pertamax. Di tahun-tahun mendatang, kata Agus, akan terus ditambah, bahkan kalau memungkinkan semua SPBU yang ada di Sulut punya pompa khusus pertamax.
"Tambahan titik penjual pertamax, maka diharapkan Pertamina Manado dapat memenuhi target penjualan harian sebanyak 3000 liter per hari paling lambat akhir tahun ini," kata Agus.
Penjualan pertamax di Kota Manado, kata Agus baru sebanyak 1600 liter per hari, namun dari hari ke hari terus menunjukkan peningkatan.
"Jumlah terjual baru sekitar separuh dari target harian, hal ini disebabkan selain faktor titik penjual belum merata, juga masalah harga yang oleh sebagian konsumen dinilai masih terlalu mahal yakni Rp9200 per liter," kata Agus.
Guna menurunkan harga pertamax, kata Agus, maka pembangunan titik pasokan di Kota Bitung akan dipercepat selesai dalam waktu dekat.
"Harga pertamax bisa turun di kisaran Rp7.000-8.000 per liter, bila titik suplai tersebut selesai dibangun," kata Agus.
Sejumlah sopir angkutan yang telah mencoba menggunakan pertamax mengaku puas saat mengisi bahan bakar non-subsidi tersebut karena selain tarikan mesin menjadi ringan, juga irit bahan bakar dan mengurangi emisi karbon.
(T.G004/A023/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010