Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kepri Zulhendri menyampaikan lebih dari 1,9 juta atau 87 persen dari 2,2 juta jiwa penduduk Kepri telah menggunakan internet.
Menurutnya, internet tidak hanya digunakan untuk berselancar di dunia maya dan mencari informasi saja, penggunaan internet di Kepri dimanfaatkan untuk berbisnis.
Pemanfaatan internet turut menyumbang pertumbuhan ekonomi di Kepri, kata Zulhendri di Tanjungpinang, Rabu.
Apalagi dengan pandemi COVID-19, di mana internet menjadi penting tidak hanya sebagai media informasi dan komunikasi, tetapi juga sebagai sarana jual beli.
Baca juga: Wantiknas: Manusia tidak boleh dikuasai oleh kecerdasan artifisial
Baca juga: Ilham Habibie yakin Bank Muamalat makin maju dengan QRIS Code
“Sekarang di Kepri perusahaan transportasi berbasis aplikasi seperti Gojek dan Grab semakin berkembang. Apalagi di masa pandemi ini, memesan makanan tidak perlu datang langsung, tinggal pesan saja melalui aplikasi dan diantar oleh transportasi daring,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) Ilham Akbar Habibie saat menjadi pembicara pada pesantren kilat digital tahun 2021, menyampaikan Kepri menjadi penting di dunia teknologi dan informasi nasional, karena Batam menjadi lokasi pertemuan jaringan internet nasional dan internasional.
Dikatakannya, ada dua lokasi di Indonesia yang menjadi titik pertemuan jaringan internet nasional dan internasional, yaitu di Batam yang menjadi titik pertemuan dengan Singapura dan di Manado dengan Philiphina.
"Di Batam sudah ada dan akan dibangun lagi pusat data nasional,” ujar Ilham Habibie.
Keistimewaan Batam ini, kata dia, perlu didukung untuk menghasilkan ekosistem digital. Nanti di sana bakal muncul pengembang-pengembang aplikasi dan juga website.
"Ini harus kita dukung dan kita kembangkan,” ujar Ilham Habibie.*
Baca juga: Ilham Habibie: Dorong transformasi UMKM dengan sentuhan teknologi
Baca juga: Rekomendasi ahli untuk akselerasi SDM talenta digital Indonesia
Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021