Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta sesi Senin siang tetap bertahan pada Rp9.050-Rp9.060 per dolar, karena aktivitas pasar masih lesu, pelaku pasar kemungkinan lebih aktif bermain di pasar saham.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, mengatakan pelaku pasar kurang aktif bermain di pasar uang, karena di pasar internal masih belum ada faktor baru.

"Kami menunggu isu positif yang dapat menggerakkan rupiah setelah beberapa hari lalu berada dalam kisaran sempit," katanya.

Menurut Kostaman Thayib, rupiah sulit bergerak naik karena aksi beli oleh pelaku pasar relatif kecil.

Apalagi ada rencana pemerintah untuk mencari dana dari luar dalam upaya mendorong sektor infrastruktur dapat bergerak dengan baik, katanya.

Pemerintah, lanjut dia mengharapkan investor asing maupun lokal mencari menjadi mitra dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik.

Kondisi ini menjadi peluang rupiah untuk bisa bergerak naik apabila rencana pemerintah dapat berjalan dengan, baik, ucapnya.

Kostaman mengatakan, investor asing kemungkinan akan lebih condong untuk menginvestasikan dananya di pasar domestik ketimbang kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang masih tak menentu.

Eropa saat ini dilanda krisis keuangan yang sudah merembet ke negara lain, sedangkan Amerika Serikat pertumbuhan ekonomi masih belum stabil, ucap Krisna .

Karena itu posisi rupiah pada level Rp9.050 sampai Rp9.100 per dolar dinilai tetap aman, meski peluang untuk mendekati angka Rp9.000 per dolar cukup besar.

"Kami optimis pergerakan rupiah dalam kisaran sempit hanya sementara dan peluang untuk menuju ke level Rp9.000 per dolar sangat besar," katanya.
(T.H-CS/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010