Palu (ANTARA News) - Bantuan bahan makanan dari berbagai pihak untuk meringankan beban para korban bencana angin puting beliung di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, masih terus mengalir.

Ketua Posko pengungsi yang juga Kepala Desa Berdikari, Kecamatan Palolo Yulius Nasa, Senin, membenarkan bahwa berbagai bantuan kemanusiaan untuk korban masih terus berdatangan.

Ia mengatakan hingga memasuki hari kedepan pasca angin puting beliung yang menerjang dua desa yaitu Berdikari dan Rejeki pada Minggu (4/7), bantuan berupa beras, mie instan, selimut, pakaian, dan berbagai keperluan dapur masih terus mengalir ke posko setempat.

Bahkan, kata dia, stok bahan makanan yang masih belum tersalurkan dan kini masih tertumpuk di posko penampungan pengsunsi di wilayah itu cukup banyak. "Bantuan yang paling banyak adalah mahan makanan, termasuk beras dan mie instan," ujarnya.

Padahal, menurut Nasa, bantuan yang sangat dibutuhkan korban adalah bahan bangunan seperti kayu/papan, paku, dan juga atap seng.

Akibat angin kencang yang menerjang dua desa di Kecamatan Palolo, lebih 60 rumah warga di dua desa itu mengalami rusak, dan tiga di antaranya hancur total. Tidak ada korban jiwa, kecuali dua warga desa Berdikari cidera.

Kedua korban yakni Ny Gaya (80) dan Ny Telma (45) nyaris tewas tertimpah rumah yang roboh. Keduanya diselamatkan warga dari reruntuhan bangunan.

Para korban sangat berharap mendapat bantuan dari pemerintah. Khususnya bahan bangunan kayu/papan, dan atap seng. "Itu yang paling mereka butuhkan," kata Nasa.

Desa Berdikari yang terletak pada poros jalan Palu-Napu dihuni lebih 200 kk. Bencana angin puting beliung sudah beberapa kali melanda desa itu. Namun dari beberapa kali terjangan angin puting beliung, peristiwa yang terjadi pada Minggu (4/7) merupakan yang terbesar. (BK03/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010