Indramayu (ANTARA News) - Harga daging ayam di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat hingga akhir pekan lalu (11/7) melambung tinggi akibat pasokan dari peternak berkurang.
Kondisi itu berdampak pada permintaan konsumen di sejumlah pasar tradisional terus menurun, kata Rastimin (42) pedagang ayam di Pasar Kota Indramayu, Senin.
Harga ayam dalam kondisi normal Rp17.000 per kilogram, kini naik tinggi menjadi Rp30.000 per kilogram.
Ia mengatakan, permintaan daging ayam semenjak harga daging tersebut melambung tinggi terus berkurang, sehingga hanya langganan tetap seperti pedagang ayam goreng, sate ayam, bubur ayam yang masih belanja sedangkan ibu rumah tangga lebih memilih ikan laut.
"Saya terpaksa mengurangi persediaan daging ayam guna menghindari kerugian akibat harga tidak menentu, untuk pelanggan tetap daging ayam diutamakan," katanya.
Dikatakannya, permintaan daging ayam waktu harga normal Rp17.000 cukup stabil per kilogram, keuntungan masih bisa diperkirakan karena pasokan rutin dan harga terjangkau untuk pedagang.
Dalam satu hari dirinya mampu menjual hingga 300 kilogram, namun setelah harga daging ayam "meroket" paling maksimal hanya bisa menjual 100 kilogram per hari.
Dia menambahkan, harga daging ayam tinggi susah mendapatkan untung, hanya menjaga pelanggan tetap supaya tidak pindah langganan, sampai pasokan daging ayam kembali lancar.
Sementara itu, keluhan dituturkan Bang Mamat pedagang sate ayam di Indramayu asal Madura.
Menurut dia, kenaikan harga daging ayam mungkin saat ini paling tinggi semenjak dirinya menjadi pedagang sate ayam, meskipun menjelang puasa dan Lebaran harga daging ayam khusus pelanggan tetap naiknya sedikit. Namun diakuinya kenaikan kali ini cukup membingungkan.
"Tetap berjualan sate sulit mendapatkan keuntungan, tidak berjualan langganan pasti pindah tempat, bertahan seperti kondisi saat ini belum jelas sampai kapan harga daging ayam tersebut kembali normal," ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Darto pedagang ayam bakar di Kota Indramayu. Ia mengatakan, dengan kenaikan harga daging ayam terpaksa dirinya mengurangi persediaan ayam bakarnya.
"Tingginya harga daging ayam saat ini hingga mencapai Rp30 ribu per kilogram sulit sekali untuk mendapat keuntungan," katanya.
"Harga daging ayam normal antara Rp17 ribu per kilogram hingga Rp20 ribu per kilogram keuntungan masih mudah didapat. Sudah satu bulan ini belanjaan terus nambah modal," katanya.
Sementara itu, H Rusdi pemasok ayam asal Cirebon di Indramayu mengaku, kenaikan harga daging ayam saat ini sulit diperkirakan karena bulan depan sudah menghadapi bulan puasa.
"Permintaan ayam dari konsummen biasanya pada bulan tersebut cukup tinggi, apalagi menjelang hari Idul Fitri," katanya. (PSO-061/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010