Itu merupakan penahanan pertama polisi yang dituduh melakukan pembunuhan di luar pengadilan di Bangladesh, dan mereka dipenjara setelah ada seruan-seruan dari kelompok hak asasi manusia yang menuduh aparat penegak hukum membunuh sedikitnya 200 orang yang ditahan sejak Januari 2009.
Polisi-polisi itu menyerahkan diri setelah ada pemanggilan terkait dengan pembunuhan yang berlangsung Juli 2008.
Mereka akan dituntut secara resmi pada 27 Juli, kata seorang pejabat pengadilan di Natore, 230 kilometer sebelah baratlaut Dhaka, ibukota Bangladesh.
"Kami senang para tersangka dikirim ke penjara. Kami berharap mereka diadili," kata pengacara Zahir Azad kepada wartawan.
Mayat tersangka yang berlubang peluru ditemukan di sebuah daerah terpencil di dekat Natore empat hari setelah ia ditangkap oleh polisi.
Menurut keterangan polisi, ia tewas dalam tembak-menembak selama penyerbuan terhadap sebuah tempat persembunyian penjahat, namun keluarganya menuturkan bahwa ia dibunuh di dalam tahanan.
Hampir setiap hari seseorang tewas di Bangladesh dalam tembak-menembak antara penjahat dan aparat penegak hukum, kata surat kabar dan pejabat.
Satu tersangka tewas di dalam tahanan polisi di Brahmanbariam timur, 100 kilometer dari Dhaka, setelah ia ditangkap pada Sabtu. Polisi menyatakan bahwa ia tewas akibat serangan jantung, namun keluarganya mengatakan aparat menyiksanya hingga tewas. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010