Hal itu dikemukakan Hidayat Effendi, orangtua Asep Gunawan, yang sehari-hari bertugas membersihkan Mushola Al Muhajirin di komplek Tasri Stabat kepada kontributor ANTARA News di Kota Stabat, Minggu.
Hidayat Effendi menceritakan, kediaman anaknya itu dua hari lalu Jumat (9/7) digeledah oleh Densus 88 dari Mabes Polri Jakarta.
"Mereka menggeledah kediaman anak saya itu, tapi Asepnya menghilang, padahal saat itu ia berada di rumahnya, dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya," katanya.
Asep Gunawan, merupakan anak ke empat dari tujuh bersaudara, dari pasangan Hidayat effendi dan Siti Sahara, yang sudah cukup lama bermukim di Kelurahan Perdamaian Stabat.
Hidayat mengungkapkan, keterlibatan anaknya dituduh teroris, karena salah seorang anggota teroris yang sudah ditangkap, ketika itu pulang dari Aceh sempat singgah ke kediaman Asep.
Hingga kini ia tidak mengetahui keberadaan anaknya. Padahal Asep hanyalah seorang penarik becak, selain itu juga sebagai agen penjual sepeda motor dan pernah menjadi penjual es campur,
"Jadi bagaimana mungkin dia dikait-kaitkan dengan teroris.Kalau memang anak saya itu teroris, apa buktinya," ungkapnya dengan nada bertanya. Sementara isteri Asep bernama Juli, menurut Hidayat menantunya itu sehari-hari mengajar mengaji anak-anak di sekitar kediamannya.
Dari kalangan masyarakat yang ditemui di sekitar kediaman Asep Gunawan, menjelaskan jika Asep jarang berkomunikasi dengan masyarakat. Namun, akhir-akhir ini terlihat Asep selalu pergi ke warnet yang ada di sekitar Kelurahan Perdamaian. Entah apa yang dikerjakannya di warnet tersebut tidak diketahui secara pasti.(ANT/S015)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010