Deutsche Bank, perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Jerman, mengalami kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips,..

Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan Selasa (20/4/2021), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt terpuruk 1,55 persen atau 238,88 poin menjadi menetap di 15.129,51 poin.

Indeks DAX 30 merosot 0,59 persen atau 91,36 poin menjadi 15.368,39 poin pada Senin (19/4/2021), setelah melonjak 1,34 persen atau 204,42 poin menjadi 15.459,75 poin pada Jumat (16/4/2021), dan menguat 0,30 persen atau 46,18 poin menjadi 15.255,33 poin pada Kamis (15/4/2021).

Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, hanya tiga saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 21 saham lainnya yang mengalami kerugian.

Baca juga: Saham Jerman hentikan reli, indeks DAX 30 terpangkas 0,59 persen

Deutsche Bank, perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Jerman, mengalami kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya anjlok 4,15 persen.

Disusul oleh saham perusahaan produsen semikonduktor Infineon Technologies yang kehilangan 4,11 persen, serta perusahaan manufaktur mesin pesawat terbang MTU Aero tergerus 3,85 persen.

Di sisi lain, perusahaan properti dan pengembang perumahan Jerman Deutsche Wohnen terangkat 1,64 persen, merupakan pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Baca juga: Diserbu aksi ambil untung, indeks CAC 40 Prancis anjlok 2,09 persen

Diikuti oleh saham perusahaan properti dan real estat residensial nasional Vonovia yang menguat 0,60 persen, serta kelompok perusahaan utilitas listrik Jerman E.ON bertambah 0,18 persen.

Produsen otomotif Daimler adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 315,62 juta euro (380,35 juta dolar AS).

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021