"Itu prediksi secara hisab (perhitungan matematis), karena kami tetap menunggu rukyatul hilal (melihat rembulan muda secara kasat mata)," kata Ketua Lajnah Falaqiah PWNU Jatim, H Abdus Salam Nawawi, di Surabaya, Ahad.
Menurut dia, awal Ramadhan 1431 H akan mungkin bersamaan dengan Muhammadiyah yang sudah menetapkan pada 11 Agustus, karena ketinggian hilal (rembulan usia muda/pergantian kalender) mencapai 2 derajat.
"Dari sudut peluang sama memang ada karena ketinggian hilal di atas dua derajat, tapi nggak tahu kalau ada mendung, karena itu kami akan menunggu hasil rukyatul hilal," katanya.
Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya itu mengatakan, PWNU Jatim akan melakukan rukyatul hilal pada 9 Agustus petang di sejumlah daerah, seperti Surabaya, Gresik, Lamongan, Madura, Blitar, Malang, dan Jember.
Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur. Nadjib Hamid, mengatakan bahwa awal Ramadhan 1431 H jatuh pada hari Rabu Legi, 11 Agustus 2010.
"Itu karena ijtimak (penyempurnaan) akhir Sya`ban terjadi pada Selasa, 10 Agustus, bertepatan dengan 29 Sya`ban 1431 H pukul 10.09 WIB," katanya.
Saat matahari terbenam, katanya, hilal sudah wujud dua derajat lebih, sehingga Rabu, 10 Agustus malam sudah mulai Shalat Tarawih.
Pria yang juga anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur itu menegaskan bahwa kemungkinan awal Ramadhan untuk tahun ini akan sama dan tidak ada perbedaan.
"Sepertinya akan sama, sebab hilal sudah wujud lebih dari dua derajat. Jadi, Insya-Allah akan sama," katanya.
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada umat Islam di Indonesia untk menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan keimanan dan memperkokoh tali silaturahmi dengan siapa saja, termasuk keluarga, teman dan semua masyarakat.
"Jadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk introspeksi atas segala kesalahan dengan jalan memohon ampunan dan rahmat Allah SWT serta berlomba-lomba demi kebaikan," katanya.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010