Jakarta (ANTARA News/Reuters) - CEO Google Inc Eric Schmidt mengungkapkan keyakinannya bahwa perusahaan itu akan mendapatkan ijin untuk mengoperasikan website di China, mengaburkan spekulasi bahwa Beijing mungkin akan menutup situs utama di sana.
Schmidt, kepada para eksekutif dan pemilik modal pada pertemuan tahunan dari penggerak industri dan pelopor di resort pegunungan Idaho, Sun Valley, mengatakan dia berharap Beijing akan memperbarui izin pengoperasian website di pasar Internet terbesar di dunia itu, namun tidak menyebutkan batas waktunya.
"Kami berharap akan mendapatkan lisensi yang diperlukan," kata Schmidt. "Kami sekarang berharap mendapatkan suatu pembaharuan."
Google mengejutkan pasar dan konsumen pada bulan Januari ketika menyatakan ia mungkin meninggalkan negara itu, dengan mengatakan pihaknya tidak akan melayani pencarian Internet yang disensor di China. Pada bulan Maret, ia mulai mengarahkan pengunjung ke situs Web lokal untuk sebuah situs di Hong Kong tidak disensor.
Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China mengatakan pada Rabu bahwa masih meninjau perpanjangan izin aplikasi Google, tetapi tidak memberikan batas waktu perizinan itu selesai.
Pergerakan Saham
Analis dan investor tidak meragukan penurunan tajam bisnis Google di negara dengan ekonomi terbesar ketiga dunia itu.
Sahamnya turun lebih dari 26 persen tahun ini, diterpa ketakutan bahwa sikapnya menentang penyensoran akan membuat marah pemerintah China dalam mempertahankan kontrol atas arus informasi sesuai batasannya.
Sebaliknya, para pemimpin situs mesin pencari lokal Baidu Inc telah menyaksikan sahamnya melonjak sekitar 75 persen sejak pengumuman Google mengenai harapan investor untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar.
Sebuah penolakan lisensi langsung - seperti yang diprediksi oleh beberapa analis - dapat menyebabkan masalah di masa depan untuk bisnis diluar search engine di China, seperti ponsel berbasis Android, yang sekarang menggunakan jaringan operator telekomunikasi terbesar nasional.
Bisnis search engine Google di akun China hanya sebagian kecil dari pendapatan tahunan perusahaan yang sebesar 24 miliar dolar. Analis memperkirakan pendapatan tahunan Google di China antara 300 juta dolar hingga 600 juta dolar, namun prospek pertumbuhan jangka panjang adalah kuncinya.
Google sekarang mengoperasikan halaman tujuan untuk website Google.cn dan mengklik di mana pun pada halaman tersebut membawa pengguna ke situs Google.com.hk. Tetapi jika Beijing menolak untuk memperbarui izin, situs akan secara efektif ditutup.
Minggu lalu, Google mengatakan akan menghentikan secara otomatis rerouting pengguna ke mesin pencari tanpa sensor di Hong Kong setelah Beijing mengindikasikan tidak akan memperbarui lisensi Internet Content Provider Google jika ia terus bersikeras.
Komentar Schmidt datang di tengah-tengah setahun penuh gejolak di perusahaan, sebagai pemimpin layanan pencarian Internet nomor satu dunia dengan persaingan ketat dari pembuat iPhone, Apple, dan jejaring sosial Facebook.
Google akan melaporkan keuangan kuartal kedua minggu depan. Saham Google pada Kamis lalu ditutup naik 1,4 persen pada 456,56 dolar dan sedikit berubah setelah berjam-jam.
(Adm/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010