Itu sebabnya kami mengapresiasi rencana Kementerian BUMN yang belum lama ini menyatakan keinginannya untuk melakukan pembelian peternakan sapi di Belgia. ...
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mengapresiasi rencana akuisisi peternakan sapi di Belgia, karena berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama beberapa tahun terakhir, volume dan nilai impor daging sapi di Indonesia meningkat signifikan.
Di sisi lain sejumlah upaya untuk memenuhi permintaan konsumsi daging per kapita penduduk karena meningkatnya kesadaran pangan bergizi yang makin besar juga sudah serta terus dilakukan.
"Itu sebabnya kami mengapresiasi rencana Kementerian BUMN yang belum lama ini menyatakan keinginannya untuk melakukan pembelian peternakan sapi di Belgia. Data di Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, importasi daging sapi rata-rata mencapai 1,5 juta ton per tahun yang berasal dari Australia, Selandia Baru, India, Amerika Serikat, dan Spanyol," kata Marwan lewat keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemendag dukung kerja sama antar asosiasi stabilkan harga daging sapi
Menurut Marwan, jika diibaratkan selama ini Indonesia hanya mengimpor daging di sisi hilir yang dipastikan sangat menguras cadangan devisa negara maka rencana pembelian perusahaan peternakan sapi boleh jadi ingin mengakses atau menjemputnya sejak di sisi hulu (on farm) perusahaan maupun di sisi produksi di kawasan peternakannya langsung.
Marwan memaparkan pembelian perusahaan peternakan oleh negara lain juga sudah dilakukan oleh negara tetangga seperti oleh Malaysia dan Brunei Darusalam.
Baca juga: Balai peternakan sapi Payakumbuh bak di Selandia Baru
Artinya, keperluan seperti membeli perusahaan sapi di Belgia harus dilihat secara jangka panjang, dapat memangkas mata rantai dan distorsi perdagangan, bisa lebih strategis dan sebagainya.
Selain itu, tambahnya, melalui pembelian perusahaan peternakan tersebut kemungkinan Indonesia dapat pula menyerap pengalaman atau keilmuan praktis secara langsung terkait beberapa aspek profesional dan modern membangun perusahaan peternakan yang berbasis penerapan pengetahuan serta penggunaan teknologi mutakhir..
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021