Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya siap mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, untuk membantu biaya operasional klub Persebaya mengikuti kompetisi Liga Indonesia musim 2010/2011.

Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, mengatakan pemkot sebenarnya tidak pernah keberatan membantu Persebaya, karena APBD yang dimiliki Kota Surabaya sangat besar.

"Kalau hanya Rp20 miliar sampai Rp30 miliar setahun, tidak terlalu berat jika dibandingkan dengan total APBD Surabaya yang mencapai Rp4,2 triliun dan tidak mempengaruhi belanja pemkot," katanya.

Menurut ia, penggunaan dana APBD harus bisa dipertanggungjawabkan dan tidak fiktif, karena menyangkut uang rakyat.

"Kalau usulan angkanya rasional, kami akan segera meneruskan kepada DPRD dan insya-Allah disetujui. Mungkin kalau masih mengejar, anggaran Persebaya diusulkan melalui PAK (Perubahan Anggaran Keuangan)," ujarnya.

Kesediaan Pemkot Surabaya mengalokasikan APBD untuk Persebaya, juga terkait keluarnya surat dari Kementerian Dalam Negeri yang mengimbau kepala daerah untuk mendukung pendanaan sepakbola di wilayah masing-masing.

Menurut Bambang DH, surat Kemdagri itu merupakan imbauan Presiden atas tindak lanjut pelaksanaan Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang pada Maret 2010.

"Dengan adanya surat itu, ke depan tidak ada lagi keraguan untuk mendanai sepak bola karena pijakan hukumnya jelas," tambahnya.

Persebaya Surabaya saat ini sedang dirundung krisis keuangan dan terpaksa harus menunda pelunasan gaji pelatih dan pemain selama hampir beberapa bulan.

Padahal, juara dua kali Liga Indonesia itu sedang bersiap-siap menghadapi babak delapan besar Piala Indonesia 2010 dan rencana pembentukan tim untuk kompetisi 2010/2011.

"Saya sangat prihatin dengan kondisi Persebaya sekarang. Masalah itu sebenarnya tidak perlu terjadi, kalau sejak awal tidak ada larangan menggunakan dana APBD," tambah Wali Kota Bambang DH. (D010/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010