Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah di Jambi, Minggu mengatakan, Kapoltabes dan para Kapolres diperintahkan meningkatkan pengamanan jalur-jalu yang dilalui angkutan barang dari kemacetan dan kejahatan.
"Sebulan menjelang bulan puasa mulai dirasakan berbagai gejolak, baik lonjakan harga maupun tindak kriminal terhadap harga dan pengusaha sembako," katanya.
Polda Jambi selaian memerintahkan jajarannya hingga ke tingkat Polsek untuk mengamankan jalur angkutan sembako di wilayahnya masing-masing, juga mengoperasikan sejumlah kendaraan patroli untuk melakukan patroli jarak jauh.
Volume patroli jarak jauh itu akan ditingkatkan, terutama di daerah rawan kemacetan dan kejahatan seperti jalur lintas timur dan jalur lintas Sumatera.
Dua jalur itu merupakan jalur padat angkutan barang dan penumpang, terutama menjelang hari besar agama, serta sarana vital penggerak perekonomian Provinsi Jambi dalam memasok barang kebutuhan lewat transportasi darat dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa.
Kendati dua jalur itu padat arus lalulintas barang dan penumpang, namun masih banyak kekurangan, terutama rambu lalulintas dan titik rawan kecelakaan serta kemacetan.
Banyaknya tikungan tajam dan tanjakan serta turunan berbahaya, serta sisi kiri-kanan jalan hutan belantara menjadi lokasi yang empuk bagi pelaku kejahatan untuk menghadang dan merampok kendaraan yang melintas di jalur tersebut.
"Untuk itu perhatian khusus jajaran Polda Jambi ditujukan pada dua jalur tersebut, supaya arus angkutan sembako dari dan menuju Jambi menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri berjalan aman dan lancar," katanya.
Dalam keterangan terpisah Kepala Dinas PU Provinsi Jambi Nino Guritno mengatakan, pihaknya juga meningkatkan patroli pemantauan kerusakkan jalan, dan menyiagakan lat berat di daerah rawan kerusakan jalan.
Bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, pemantauan ruas jalan utama yang dilalui angkutan sembako terus dilakukan, supaya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dapat termenuhi tanpa hambatan.
"Kerusakan jalan akan segera diperbaiki dan di lokasi rawan longsor dan tumbang pohon menghambat jalan, alat berat juga terus disiagakan," kata Nino Guritno.
(M037/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010