“Artinya, kami menyediakan barang-barang yang sesuai aturan, sesuai dengan bagaimana regulasi barang beredar, tidak kedaluwarsa, menjaga kualitas, memberikan kepastian terhadap label, dan ada garansi untuk barang elektronik,” ujar Roy dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.
Selain itu, Roy menyampaikan bahwa dari sisi konsumen, Harkonas juga dapat menjadi pemantik untuk melahirkan konsumen cerdas yang mengetahui hak dan kewajibannya.
“Ini menjadi kesempatan untuk konsumen mendapatkan edukasi-edukasi agar menjadi konsumen yang cerdas, yang mengetahui hal dan kewajibannya, serta memahami produk yang mereka beli,” ungkap Roy.
Pasalnya, konsumen merupakan entitas yang sangat penting bagi perekonomian nasional, di mana konsumsi berkontribusi 57,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia.
“Saat ini Indonesia masih menjadi negara yang kontribusi konsumsinya paling besar, belum menjadi negara ekspor. Sebesar 57,6 persen PDB kita disumbang oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang salah satunya di ritel modern,” ujar Roy.
Untuk itu, lanjut dia, menjadi penting untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk-produk dalam negeri, terlebih di era pandemi, di mana jaminan keamanan suatu produk menjadi prioritas bagi semua peritel.
Baca juga: OJK: Perlindungan konsumen fondasi dasar industri keuangan yang kokoh
Baca juga: BKPN kawal tradisi kirim parsel Lebaran agar layak diterima konsumen
Baca juga: Bayu Krisnamurthi: Konsumen kekuatan ekonomi yang sebenarnya
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021