Surabaya (ANTARA News) - Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur berdasarkan hasil hisab menetapkan 1 Ramadhan 1431 Hijriyah jatuh pada 11 Agustus 2010.
"Penetapan itu sesuai dengan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PW Muhammadiyah," kata Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur, di Surabaya, Sabtu malam.
Dijelaskannya, awal Ramadhan tahun ini dimulai pada Rabu legi, 11 Agustus 2010. Ini, kata Nadjib, karena ijtima` akhir Sya`ban terjadi pada Selasa, 10 Agustus, bertepatan dengan 29 Sya`ban 1431 Hijriyah pukul 10.09 WIB.
"Pada saat matahari terbenam hari itu, hilal sudah wujud 2 derajat lebih. Jadi, tanggal 10 Agustus malam sudah mulai tarawih," tukas Nadjib.
Pria yang juga anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur tersebut juga menegaskan, bahwa penghitungan di PW Muhammadiyah Jawa Timur, sama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. "Hasil penghitungan memang di level provinsi, tapi sama dengan penghitungan dengan PP. Jadi tidak ada perbedaan antara PW dan PP," papar dia.
Disinggung apakah akan ada perbedaaan dengan Nahdlatul Ulama serta pemerintah pusat, Nadjib belum bisa memastikannya. Hanya saja, kata dia, sangat besar kemungkinan awal Ramadhan akan sama dan tidak ada perbedaan.
"Sepertinya akan sama, sebab hilal sudah wujud lebih dari 2 derajat. Jadi, Insya Allah sama," tuturnya.
Nadjib juga mengaku, hasil penghitungan ini juga akan dikomunikasikan dan dilaporkan ke pemerintah. "Pasti kami laporkan ke pemerinah tentang penghitungan hisab Majelis Tarjih Muhammadiyah ini," tegas pria berambut ikal tersebut.
Sementara, lanjut dia, Muhammadiyah Jawa Timur juga mengimbau kepada umat Islam di Indonesia, pada umumnya, untuk menghadapi bulan suci Ramadhan dengan suka cita.
Selain itu, menjadikan Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan dan memperkokoh tali silaturahmi dengan siapa saja, termasuk keluarga, teman dan semua masyarakat.
Muhammadiyah Jawa Timur, kata dia, juga mengimbau kepada masyarakat Islam untuk menjadikan bulan suci Ramadhan sebagai momentum untuk introspeksi atas segala kesalahan dengan jalan memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.
"Mari kita jauhi kemungkaran dan berlomba-lomba demi kebaikan. Apalagi, di bulan Ramadhan, pahala segala kebaikan kita dilipatgandakan pahalanya," ucap Nadjib Hamid. (PSO-165/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010