Cilegon (ANTARA News) - Polisi memeriksa lima orang yang mengetahui dan bertanggungjawab atas meledaknya tiga buah tangki bahan kimia jenis HCL di PT Sulfindo Adiusaha di Kampung Pengorengan, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Banten.
Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Didik Novi Rahmanto di Cilegon, Sabtu, mengatakan bahwa sampai sekarang polisi masih terus mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang berada di lokasi dan bertanggungjawab.
"Baru lima orang kami mintai keterangan. kapasitas mereka masih saksi, salah satu orang yang kami periksa adalah Umar sebagai safety di PT Sulfindo," kata Didik.
Dari keterangan kelima saksi, penyidik belum bisa menyimpulkan sebab terjadinya ledakan tangki kimia milik PT Sulfindo yang mengakibatkan satu nyawa melayang.
"Kami belum bisa pastikan, karena masih memerlukan keterangan sejumlah saksi lagi," tandasnya.
Rencananya, penyidik akan melakukan pemeriksaan sejumlah saksi. "Kami masih perlu beberapa keterangan saksi lagi, agar semuanya jelas," kata Kasat.
Sementara itu, Deputi Factory Manager PT Sulfindo Adiusaha, Hidayat menjelaskan, pihaknya masih menunggu proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib.
"Kami masih menunggu saja, yang pasti semua korban akibat udara kimia ledakan tangki kami tangani dengan baik," ungkapnya.
Dari empat yang dirawat, saat ini tingal satu orang.
"Alhamdulillah karena kami cepat melakukan penanganan korban, sekarang tinggal satu yang masih memerlukan perawatan medis, dan mudah-mudahan korban yang meninggal tidak bertambah, cukup satu saja," ujarnya.
Tiga unit tangki untuk penampungan cairan kimia jenis Hydrochloric Acid (HCL) PT Sulfindo Adiusaha meledak pada Jumat (9/7) pagi. Akibatnya, lima orang menjadi korban, satu orang tewas dan empat lainnya luka-luka.
(PSO-152/R010/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010