Timika (ANTARA) - Warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, kini sudah kembali melakukan aktivitas secara normal pasca terjadi serangkaian aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di daerah mereka beberapa waktu lalu.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudusy di Timika, Selasa, mengatakan selama tiga hari dirinya berkunjung ke Beoga dan melihat secara langsung kehidupan warga setempat mulai menggeliat kembali.
"Situasi terakhir di Beoga saat ini warga sudah mulai beraktivitas seperti sebelumnya. Kemarin kami melihat Mama-mama sudah banyak yang pergi berjualan di pasar. Masyarakat yang lain juga kembali melakukan aktivitas mereka seperti sedia kala," kata Kombes Iqbal yang baru kembali dari kunjungan ke Beoga pada Senin (19/4).
Tim Humas Satgas Nemangkawi secara khusus berkunjung ke Beoga untuk mendokumentasikan aktivitas warga setempat serta mewawancarai para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, guru, tenaga medis yang bertugas di daerah itu.
Baca juga: Satgas Nemangkawi TNI/Polri berhasil kendalikan situasi Beoga Puncak
Kombes Iqbal menyebut saat ini aktivitas penerbangan ke Beoga dari Timika sudah kembali dimulai.
Sebelumnya nyaris tidak ada maskapai penerbangan perintis yang berani terbang ke wilayah Beoga karena kondisi keamanan di sekitar bandara setempat belum terjamin setelah KKB melakukan serangkaian aksi kekerasan di wilayah pegunungan itu.
"Kemarin sudah ada tiga kali penerbangan ke Beoga," ujarnya.
Kombes Iqbal meluruskan pemberitaan yang menyebutkan puluhan warga non Papua yang selama ini bermukim di Beoga mengungsi ke luar dari wilayah itu karena takut dan khawatir terhadap keamanan diri mereka.
"Kalau bagi saya, mereka hanya mengamankan diri ke tempat keluarganya yang ada di Timika. Tidak semua mereka keluar dari Beoga, masih ada yang tetap tinggal di sana. Kami mewawancarai para guru dan tenaga perawat yang ada di Beoga," jelasnya.
Baca juga: Kapolri: Satgas Operasi Nemangkawi selalu bersinergi jaga Papua
Tim Humas Satgas Nemangkawi juga sempat meninjau bangunan sekolah, dan perumahan guru yang dibakar oleh KKB.
Kombes Iqbal menyebut terdapat dua lokasi sekitar Beoga yang fasilitas umumnya dibakar oleh KKB yaitu perumahan guru SMP Negeri 1 Beoga, gedung sekolah SMA Negeri 1 Beoga dan rumah kepala sekolah SMP Negeri 1 Beoga yang berada dekat ujung Bandara Beoga.
Sebelumnya KKB menembak mati dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga yaitu Oktovianus Rayo dan Yonathan Randen. Tidak itu saja, KKB juga membakar gedung sekolah, perumahan guru, bahkan dilaporkan juga melakukan tindak pelecehan kepada para gadis di wilayah itu.
Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri bakar semangat Satgas Nemangkawi
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021