Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PB HMI, Arip Musthopa atas nama organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia itu mengecam keras aksi-aksi kekerasan atas para aktivis dan dunia pers yang semakin marak belakangan.
"PB HMI sangat mencemaskan fenomena ini, karena dapat membuat iklim demokrasi, termasuk pemberantasan korupsi semakin tidak kondusif," katanya melalui di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan itu, usai bersama sejumlah rekan sesama pimpinan mahasiswa menjenguk Tema Satya, aktivis ICS di RS Duren Tiga.
Aktivis anti korupsi ini bersama seorang rekannya diduga menderita sejumlah cidera akibat mengalami tindak kekerasan ketika mengendarai sepeda motor beberapa hari sebelumnya.
"Kekerasan terhadap aktivis antikorupsi sebagai bukti nyata adanya serangan dari koruptor yang telah menempuh cara-cara yang khas mafia dan premanisme," ujar Arip Musthopa.
PB HMI juga mengecam perilaku kekerasan yang semakin melanda dunia pers, terbukti dengan pelemparan bom molotov di halaman Gedung Redaksi Majalah Tempo baru-baru ini.
"Karen itu, Negara harus bersikap tegas dan menghukum seberat-beratnya pelaku dan mengungkap motif di belakang dua peristiwa tersebut," kata Arip Musthopa.
Sementara itu Ketua Bidang Media dan Infokom PB HMI, Bambang M Fajar mengungkapkan, Sekretariat HMI Cabang Labuhan Batu, Sumatera dilaporkan terbakar, Kamis (8/7) dinihari lalu, yang mengakibatkan dua buah sepeda motor terbakar, berikut arsip-arsip serta beberapa buah printer.
"Kebakaran ini juga kami mohon bisa diusut tuntas, agar jangan ada unsur kesengajaan," ujar Bambang M Fajar lagi.
(M036/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010