menurunnya kepatuhan protokol kesehatan yang mungkin terjadi karena euforia vaksinasi
Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan peningkatan kasus positif terinfeksi virus corona dan tingkat kematian pasien pada pekan ini disebabkan menurunnnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan karena euforia masyarakat terhadap pelaksanaan vaksinasi.
Selain itu, kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Jakarta, Selasa, dampak libur perayaan Paskah pada 4 April 2021 juga menjadi penyebab kenaikan jumlah kasus COVID-19.
“Penambahan kasus positif dan kematian ini bisa terjadi karena dampak dari libur Paskah pada 4 April 2021 dan menurunnya kepatuhan protokol kesehatan yang mungkin terjadi karena euforia vaksinasi,” kata Wiku.
Baca juga: Satgas COVID-19: Kasus positif pekan ini meningkat cukup tajam
Wiku menyampaikan data terbaru per 18 April 2021 bahwa kenaikan kasus positif COVID-19 mingguan mencapai 14,1 persen, padahal pada pekan lalu kasus COVID-19 menurun 14 persen.
“Per 18 April, sangat disayangkan setelah mengalami penurunan pada minggu lalu, di minggu ini penambahan kasus positif dan kematian kembali meningkat," ujarnya.
Perkembangan kondisi pandemi ke tren negatif ini, ujar Wiku, perlu segera dihentikan agar tidak berkelanjutan di pekan berikutnya.
Baca juga: Satgas COVID-19: Zona merah dan oranye di Indonesia bertambah
Dia berpandangan masyarakat perlu diberikan edukasi bahwa vaksinasi tidak mengeliminasi kemungkinan terpapar COVID-19. Vaksinasi bertujuan untuk mengurangi risiko dan keparahan yang ditimbulkan dari infeksi virus corona
“Oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencuci tangan, meskipun sudah divaksinasi,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah janji akan terus kembangkan Vaksin Merah Putih
Menurut data yang dipaparkan Wiku, kenaikan kasus COVID-19 pada pekan ini paling banyak terjadi di Jawa Barat sebanyak 2.276 kasus, kemudian Jawa Tengah 1.203 kasus, Riau meningkat 346 kasus, DKI Jakarta bertambah 346 kasus, dan Nusa Tenggara Timur meningkat 266 kasus.
Sedangkan untuk penambahan angka kematian karena COVID-19 paling banyak terjadi di DKI Jakarta yang meningkat 30 kematian, disusul Riau bertambah 21 kematian, Kalimantan Tengah meningkat 12 kematian, Banten bertambah 8 kematian, dan DI Yogyakarta meningkat 8 kematian.
Baca juga: Pemerintah perketat pemeriksaan dokumen perjalanan di masa mudik
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021