pemkab/pemkot diminta untuk melakukan sosialisasi atau mengondisikan masyarakat untuk menjauhi lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, dan tepi pantai

Nunukan (ANTARA) - Menghadapi cuaca ekstrim saat ini, Pemprov Kalimantan Utara telah menyurati seluruh bupati dan wali kota di wilayahnya agar melakukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terkait cuaca ekstrem dengan meningkatkan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Surat edaran bernomor: 370/1430/BPBD/GUB tertanggal 19 April 2021 yang ditandatangani Wagub Kaltara Yansen TP meminta bupati/wali kota untuk memantau perkembangan cuaca di daerah masing-masing melalui laman BMKG untuk mendapatkan informasi peringatan dini dalam rangka pengambilan keputusan.

Baca juga: Gelombang laut di perairan Kaltara diprediksi naik

Pemprov Kaltara mengajak perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem berupa angin puting beliung, hujan lebat disertai petir dan sebagainya serta dampak yang ditimbulkan seperti banjir dan tanah longsor, pohon tumbang serta angin kencang.

Baca juga: Pemkab Nunukan bentuk tim kajian banjir kiriman dari Malaysia

Bupati dan wali kota juga seyogyanya menjalin komunikasi antar dinas terkait untuk melaksanakan langkah-langkah kesiapsiagaan untuk mencegah dampak yang bisa terjadi, sebut Yansen TP dalam surat edaran tersebut.

Baca juga: Empat desa di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kaltara terendam banjir

Selain itu, pemkab/pemkot diminta untuk melakukan sosialisasi atau mengondisikan masyarakat untuk menjauhi lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, dan tepi pantai khususnya wilayah risiko tinggi.

Selanjutnya, kata Wagub Kaltara, telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM), logistik dan peralatan, serta sarana prasarana agar sewaktu-waktu dapat segera dimobilisasi untuk penanganan keadaan darurat bencana.


Pewarta: Rusman
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021