Jenewa (ANTARA News) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat, mendesak semua negara agar memberi insentif kepada pekerja kesehatan, seperti bonus agar mereka mau bekerja di daerah pedesaan, tempat jutaan orang kekurangan perawatan medis.
Meskipun hampir separuh penduduk dunia tinggal di daerah pedesaan, hanya 38 persen perawat dan kurang dari seperempat dari semua dokter bekerja di daerah itu, kata WHO.
Saat menggaris-bawahi besarnya masalah tersebut, badan kesehatan PBB itu menyatakan satu miliar orang masih tak memperoleh akses ke perawatan kesehatan dasar.
WHO mengeluarkan 17 saran kepada semua negara, yang berkisar seputar masalah pendidikan, peraturan, insentif keuangan dan dukungan profesi serta personil guna menarik dokter dan perawat agar mau bekerja di daerah pedesaan, kata Manuel Dayrit, yang memimpin departemen sumber daya manusia di WHO.
Badan PBB tersebut menyerukan, misalnya, didirikannya sekolah kesehatan di luar kota besar, dengan harapan bahwa tamatannya akan tetap berada di sana setelah mereka menyelesaikan pendidikan mereka.
WHO juga menyarankan insentif keuangan, seperti bonus, subsidi perumahan, angkutan gratis dan cuti berbayar ditawarkan untuk membuat para dokter muda mau mengisi kekosongan di daerah pedesaan.
Dayrit, yang menyebutkan Norwegia sebagai contoh, menyatakan pemerintah di sana mendanai studi pasca-sarjana buat para dokter dengan syarat mereka kembali setelah menyelesaikan pendidikan mereka untuk tinggal di daerah pedesaan.
WHO, yang menyerukan dilakukannya tindakan mendesak, menyatakan situasi bertambah buruk di Afrika.
Di Mali, para dokter pergi ke ibukota dan melakukan pekerjaan yang tak sesuai dengan gelar mereka --seperti pengemudi taksi, bahkan sekalipun penduduk di daerah pedesaan kekurangan dokter, kata Jean-Marc Braichet dari departemen personil kesehatan WHO.
Di Afrika Selatan, 46 persen penduduknya hidup di desa tempat hanya 12 persen dokter tersedia.
Negara maju juga tak terbebas dari kecenderungan semacam itu.Di Amerika Serikat, hanya 9 persen dokter telah memutuskan untuk membuka praktek di luar kota besar, kata WHO.(C003/s018)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010