Malang (ANTARA News) - Para pemain Arema Indonesia akhirnya menyatakan kesiapannya untuk melakukan ujicoba lawan Blitar Selection yang digelar sore ini, Sabtu (10/7) di Stadion Gajayana.
Media Officer Arema Indonesia Sudarmadji, Sabtu, mengaku, setelah dilakukan pertemuan antara pemain yang diwakili Pierre Njanka, tim pelatih yang diwakili asisten pelatih dan jajaran manajemen, para pemain akhirnya siap menjalani ujicoba dengan Blitar Selection.
"Dari pertemuan kemarin (Jumat, 9/7) sudah ada titik temu dan permasalahan antara manajemen dengan pemain juga bisa diatasi. Bahkan, manajemen telah menghubungi beberapa pemain," tegasnya.
Masalah finansial yang membelit Arema Indonesia yang berbuntut mogoknya pemain dan pelatih, katanya, setidaknya menjadi ujian loyalitas bagi pemain terutama pemain asal Malang yang telah dibesarkan Arema.
Mantan wartawan media cetak terbitan Surabaya itu mengaku, sebelum menghubungi para pemain untuk melakukan ujicoba dengan Blitar Selection, manajemen juga telah berkonsultasi dengan pelatih kepala Arema Indonesia, Robert Rene Alberts.
Robert, katanya, setuju dengan penyelesaian yang dilakukan manajemen termasuk tetap menggelar laga ujicoba dengan Blitar Selection yang sebelumnya terancam batal karena pemain dan pelatih memilih mogok hingga hak-haknya dipenuhi manajemen.
Hak-hak pemain dan pelatih yang hingga saat ini belum dipenuhi manajemen Arema Indonesia adalah sisa tiga bulan gaji dan bonus.
Manajemen berjanji akan membayar hak-hak pemain dan pelatih pada Kamis (8/7), namun tidak teralisasi, sehingga pemain dan pelatih memilih mogok.
Sebelum memutuskan mogok latihan dan membatalkan beberapa laga ujicoba, pelatih dan pemain menggelar pertemuan di mes Arema Jalan Semeru tanpa melibatkan wakil dari manajemen.
Karena sikap Robert yang mengabaikan manajemen tersebut, manajemen menyatakan kekecewaannya pada pelatih asal Belanda itu, apalagi Robert saat ini telah meninggalkan Indonesia karena mudik ke Malaysia.
Sementara Manajer Arema Indonesia Mudjiono Mudjito menyatakan kesediaannya menjamin kesejahteraan pemain tetap bisa direalisasikan. Hanya saja, kapan tanggal pastinya pembayaran hak-hak pemain berupa gaji dan bonus itu direalisasikan masih belum tahu.
"Kami masih belum bisa memberikan kepastian kapan gaji dan bonus pemain ini bisa kami realisasikan. Kami pasti akan berikan hak-hak pemain," tegas mantan manajer Persema tersebut.
Ketika menanggapi masalah tersebut asisten pelatih Atema Indonesia Liestiadi menyatakan kesiapannya mendampingi tim dalam latihan maupun ujicoba.
"Saya tetap menghormati kontrak saya dengan Arema yang akan berakhir setelah Piala Indonesia tuntas," katanya.
Akibat krisis finansial, manajemen Arema Indonesia belum bisa membayar sisa tiga bulan gaji dan bonus pemain serta pelatih. Untuk membayar gaji dan bonus pemain dan pelatih tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp700 juta.(E009/I006)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010