Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan seleksi calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dapat menghasilkan smart ASN atau ASN yang berkualitas.
“Kemendikbud berkomitmen membantu proses pengadaan pegawai negara yang akuntabel dan transparan, sehingga memungkinkan rekrutmen calon smart ASN yang memiliki karakter integritas, nasionalis, profesional, berwawasan global, menguasai teknologi, memiliki jiwa keramahtamahan, serta kemampuan membangun jejaring,” ujar Nadiem dalam telekonferensi yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemendikbud serahkan soal seleksi calon ASN pada Kemenpan
Baca juga: Mencari ASN sebagai aset bangsa paling berharga
Dia menambahkan Kemendikbud turut menyusun soal yang akan digunakan sebagai tes untuk menjaring para calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hal tersebut merupakan bagian penting untuk memilah serta menemukan calon ASN yang berkualitas. Penyusunan soal itu melalui tiga tahapan, yakni penyusunan kisi-kisi dengan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan seleksi CASN dan kisi-kisi tahun 2019.
Proses ini melibatkan unsur dari KemenPAN-RB, Badan Kepegawaian Negara (BKN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan para pakar dari perguruan tinggi yang didampingi oleh ahli konstruksi soal dari pusat asesmen dan pembelajaran Kemendikbud.
Tahapan kedua, penyesuaian soal seleksi ASN yang melibatkan penulis perguruan tinggi negeri dengan pendampingan dan penjaminan mutu oleh pusat asesmen dan pembelajaran sebagai ahli konstruksi soal. Tahapan ketiga adalah proses telaah bahasa dari para ahli dari badan pengembangan dan pembinaan bahasa untuk memastikan telah disusun sesuai dengan kaidah tulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya menjamin kerahasiaan dan keamanan data dalam proses seleksi calon ASN dan PPPK.
Tjahjo mengatakan proses seleksi bebas dari biaya apapun dan berharap proses seleksi dapat berlangsung aman, objektif, hingga bersih dari KKN. "Kita bersama pasti berharap proses seleksi dapat berlangsung secara aman, kompetitif, adil, obyektif, transparan, bersih dari praktek KKN, dan tidak dipungut biaya," ucapnya.
Baca juga: Menpan-RB: Seleksi CASN 2021 perbanyak tenaga teknis
Baca juga: Kemdikbud imbau peserta seleksi ASN PPPK waspadai praktik calo
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021