Caracas (ANTARA News) - Kepolisian Venezuela menangkap dua orang penyebar rumor yang bertujuan untuk mengguncang sektor perbankan Amerika Latin melalui Twitter, Kamis.
Tindakan pemerintah yang mengambil alih dan mematikan sejumlah bank kecil dan menengah tahun lalu, makin menguatkan rumor tersebut sehingga mengkhawatirkan para nasabah.
"Siapa pun yang menyebarkan informasi bohong melalui email, SMS, telepon seluler, Twitter, Facebook, atau cara apapun berarti telah melakukan tindak kriminal," ujar Kepala Polisi Wilmer Flores seperti dilaporkan Reuters.
Tersangka, seorang pria dan wanita ditangkap beserta alat bukti berupa sebuah ponsel yang digunakan untuk mengirim pesan pertama ke Twitter dan disk drive eksternal serta beberapa perangkat komputer lainnya.
Keduanya diciduk di sebelah timur kota Ciudad Bolivar, setelah 4 bulan penyelidikan kasus tersebut.
Pemerintahan Presiden Hugo Chavez mulai menjadi sorotan ketika mulai melakukan intervensi di sektor ini dengan menutup 11 bank kecil tahun lalu.
Pengambil-alihan bank terbaru yang dilakukan oleh pemerintahan yakni terhadap Banco Federal lantaran kasus penipuan dan likuiditas yang membelenggunya.
Langkah yang diambil pemerintahan Chavez tersebut mengundang berbagai macam reaksi dan komentar, bahkan kritikan pedas sering diumbar para pengguna Twitter setempat.
Jejaring sosial semakin populer di Venezuela tahun ini, bahkan Presiden Chavez juga bergabung melalui @chavezcandanga pada April dengan jumlah 645 ribu pengikut pada saat ini.
(m-ela/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010