Denpasar (ANTARA News) - Kolaborasi seniman Jepang-Bali yang menyuguhkan sembilan jenis tari klasik dan kreasi bernuansa ke-Bali-an di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-32 di Taman Budaya Denpasar, Jumat, tampak memukau ratusan penonton.

Kolaborasi seni tersebut didukung 18 seniwati yang bernaung di bawah Sanggar "Wyarhita" Jepang pimpinan Denny Inaba, dan 40 seniman tabuh dari Sanggar Suara Kanti Desa Singapadu Tengah, Kabupaten Gianyar, pimpinan I Made Wiri Adnyana.

Pementasan kolaborasi itu mampu memukau penonton yang memadati salah satu dari tujuh panggung pementasan di Taman Budaya Denpasar, sehari menjelang berakhirnya pesta seni tahunan di Pulau Dewata itu.

Ke-18 seniman Jepang itu menunjukkan kebolehan dalam bidang olah tubuh yang diiringi alunan instrumen musik tradisional Bali (gamelan) berasal dari latarbelakang profesi yang berbeda mulai dari ibu rumah tangga, pekerja di berbagai perusahaan, hingga memegang jabatan yang cukup bergengsi.

"Mereka sejak lama mempersiapkan diri, selain penguasaan tari juga biaya untuk pergi ke Bali, sekaligus berliburan," ujar Deni Inaba, wanita Bali yang bersuamikan pria Jepang.

Ke sembilan jenis tarik klasik dan kreasi yang ditampilkan antara lain tari Panyembrana (penyambutan tamu) yang dibawakan oleh enam orang masing-masing Naomi Komura, Mizuzu Moriyama, Tomoko Nonaka, Tamami Ishi, Emiko Nakai dan Yumi Takahashi.

Sedangkan tari Trunajaya yang diciptakan oleh I Gede Manik serta penata tabuh Pan Wandres dan I Gede Manik, dibawakan oleh Ni Nyoman Seraya Murtikanti dan tari Putri Angangsuh oleh Chinami Doi, Etsuko Ibusuki, Fumiko Komatsu dan Denny Inaba.

Sementara tari Oleg Tambulilingan dibawakan oleh Ni Putu Masrapini dan I Wayan Plong Widiana, tari Puspa Warna oleh Ayoko Makihata, Miho Ishikawa dan Shihoko Shibazaki.

Seniman Jepang itu juga menampilkan tari Bayan Nginte, Panji Semirang, Kupu-kupu Tarum, tari Tedung Sari dan tari Latha Mahosadhi yang mampu menarik perhatian penonton.
(T.I006/P004/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010