Sebuah kelompok pengawasan militer, Jaringan Bantuan Hukum Tentara, memperingatkan bahwa dengan menjawab kuisioner yang dikirim melalui email kepada 400.000 anggotanya, dapat diketahui kaum gay dan lesbian yang menanggapi pengusiran mereka dari satuan militer.
"Saya khawatir paling tidak ada satu grup yang menyarankan mereka untuk tidak mengisi survei tersebut," ungkap Gates seperti dilaporkan Reuters.
"Saya mendorong mereka untuk berpastisipasi dalam survei ini," tambahnya.
"Kami melakukannya untuk melindungi privasi mereka, dan kami merahasiakan jawaban mereka," katanya pada reporter.
Hasil survei akan keluar dalam sebuah studi Pentagon pada Desember nanti tentang dampak pengimplementasian bergabungnya kaum homoseksual dalam satuan militer AS.
Sebuah lembaga penelitian universitas California, The Palm Center, mengatakan akan
menanggapi respon dari para pasukan. Sekaligus meningkatkan perhatian pada penelitian tentang kenyamanan para pasukan bekerja dengan orang-orang "spesial" itu.
(m-ela/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010