Singapura (ANTARA News) - Minyak diperdagangkan mendekati 76 dolar Amerika Serikat (AS) per barel di pasar Asia pada Jumat, naik karena menguatnya sentimen setelah Dana Moneter Internasional (IMF) meningkatkan proyeksi pertumbuhan global.

Menguatnya permintaan di AS ditandai dengan menurunnya cadangan minyak mentah negara itu, juga mendorong kenaikan harga, kata pengamat.

Pada perdagangan sore di pasar Asia, kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Agustus, naik 43 sen menjadi 75,87 dolar AS per barel, dan minyak mentah Brent North Sea naik 38 sen menjadi 75,09 dolar.

Pada Kamis lalu Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan perkiraan pertumbuhan global tahun ini walaupun masih ada turbulensi finansial dari krisis utang Eropa.

Diperkirakan bahwa ekonomi global akan tumbuh 4,6 persen, naik dari perkiraan semula 4,2 persen yang dirilis pada April lalu, memperlihatkan menguatnya aktivitas selama semester pertama 2010 dan haraqpa akan adanya sejumlah aksi fiskal, khususnya di Eropa.

IMF mempertahankanm perkiraan pertumbuhan pada tahun 2011 sebesar 4,3 persen.

Meningkatnya pertumbuhan global berarti akan meningkatkabn permintaan terhadap minyak karena aktivtas ekonomi berkembang.

Pasar juga terangkat setelah ada laporan dari Departemen Energi AS bahwa cadangan minyak mentah AS anjlok hampir lima juta barel pada pekan yang berakhir tangal 2 Juli, yang di luar perkiraran.

Selain itu data ekonomi AS terbaru menunjukkan penurunan jumlah warga AS yang mengajukan klaim karena tidak memiliki pekerjaan.

"Proyeksi ekonomi tidak seburuk yang diperkirakan," kata analis pada Capital Economics, John Higgins, menggambarkan kondisi ekonomi AS.

Langkah pemulihan negara ekonomi terbesar di dunia mengalami perlambatan tetapi pertumbuhan bisa mencapai 3,5 persen pada semester kedua 2010, dan sekitar 2,5 persen pada tahun 2011, katanya dalam sebuah komentar mengenai pasar.
(Uu.B012/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010