Kepala Bagian Humas Pemerikntah Kota (Pemkot) Tanjungpinang Suryadi, Jumat, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Otorita Batam, benjolan pada bayi tersebut bukan kepala, melainkan penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (hedrosefalus).
"Dokter menduga benjolan pada bagian kepala bayi itu bukan kepala, melainkan penyakit," kata Suryadi.
Dia mengatakan, bayi yang sebelumnya diduga berkepala dua itu dirawat di Rumah Sakit Otorita Batam sejak kemarin. Seluruh biaya pengobatan bayi tersebut, termasuk akomodasi kedua orang tuanya ditanggung Pemkot Tanjungpinang.
"Pemkot Tanjungpinang menanggung seluruh biaya pengobatan bayi dan akomodasi kedua orang tuanya melalui program jaminan kesehatan daerah," ujarnya.
Bayi itu adalah putri ketiga dari pasangan Maimunah dan Supaidi. Hingga sekarang bayi yang dilahirkan dari kandungan Maimunah melalui operasi itu belum diberikan nama.
"Kedua orang tuanya belum memberikan nama kepada bayi tersebut," katanya.
Suryadi mengemukakan, Maimunah dan Supaidi berhak mendapatkan bantuan dari pemerintah, karena tergolong keluarga miskin. Sehari-hari Supaidi bekerja sebagai petani, sementara Maimunah ibu rumah tangga.
"Keluarga Ibu Maimunah membutuhkan bantuan pemerintah maupun masyarakat untuk mengobati putri ketiganya itu," katanya.
Sejumlah warga berbondong-bondong mendatangi rumah yang beralamat di Jalan Lembah Merpati, Kampung Sido Makmur, Kota Tanjungpinang milik orang tua Maimunah, sejak bayi itu dilahirkan hingga kemarin.
Maimunah yang melahirkan di Klinik Bersalin Tiara Bunda Kota Tanjungpinang sejak dua hari lalu sempat menjadi bahan pembicaraan bagi sebagian warga Kota Tanjungpinang lantaran informasi yang beredar bayi tersebut berkepala dua.
Wartawan pun secara bergantian mendatangi rumah sederhana milik Meimunah untuk melihat bayi berkepala dua tersebut.
"Sudah banyak tamu yang datang ke rumah saya. Sebagian memberikan sumbangan kepada kami," kata Maimunah.
Pada bagian kepala bayi tersebut tidak normal, karena benjolan di bagian sebelah kiri kepala memiliki rambut, namun tidak berwajah. Benjolan itu seperti kepala yang menghadap ke bawah.
Sementara pada bagina tubuh lainnya normal, seperti kaki dan tangan bayi tersebut masing-masing berjumlah dua, dengan badan berjumlah satu.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010