PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa ( DK PBB) siap untuk mengadopsi teks yang mengutuk sebuah serangan yang menenggelamkan kapal perang Korea Selatan awal tahun ini, demikian satu rancangan pernyataan yang beredar Kamis waktu New York.
Pernyataan itu, yang akan diadopsi pada Jumat, "mengutuk serangan yang mengakibatkan tenggelamnya Cheonan" di Laut Kuning tidak jauh dari perbatasan yang diperselisihkan.
DK PBB yang beranggotakan 15 negara itu juga "menggarisbawahi arti penting mencegah serangan lebih jauh atau pertempuran dengan Korea Selatan, disebutkan, memuji Seoul atas upaya "menahan diri" yang telah ditunjukkan selama beberapa bulan pascaserangan itu.
Namun rancangan itu tidak secara langsung menyalahkan Korea Utara atas serangan 26 Maret yang menewaskan 46 prajurit, sekalipun penemuan penyelidikan multinasional mempersalahkan insiden tenggelamnya kapal itu pada torpedo Korea Utara.
Dan sebagai penggantinya, pernyataan itu menyebutkan bahwa terkait dengan penemuan penyelidikan itu "yang menyimpulkan bahwa Korea Utara bertanggung jawab atas tenggelamnya Cheonan, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa mengemukakan keprihatinan."
"Dewan Keamanan menyayangkan korban tewas dan luka-luka serta mengemukakan simpati mendalam serta bela sungkawa kepada korban dan keluarganya serta rakyat dan pemerintah Korea Selatan, dan menyeru upaya layak serta damai dilakukan kepada yang bertanggung jawab atas insiden tersebut, yang dimaksudkan untuk penyelesaian damai kasus itu," menurut rancangan tersebut.
Pernyataan itu, telah disetujui oleh lima anggota Dewan Keamanan --Amerika Serikat, China, Inggris, Perancis, dan Rusia-- sekarang pasti telah diadopsi dengan suara bulat oleh 15 anggota Dewan Keamanan.
Pyongyang secara berulangkali menyangkal terlibat dalam insiden tenggelamnya Cheonan di dekat perbatasan yang masih diperselisihkan.
Hubungan kedua negara itu selalu tegang selama hampir separuh abad sejak berakhirnya perang Korea pada 1953, dan secara teknis masih berada dalam kondisi perang.
Seoul telah mengupayakan sebuah upaya resmi dari DK PBB untuk Korea Utara, namun Pyongyang telah mengancam untuk melakukan reaksi militer terhadap setiap sanksi PBB.
(Uu.G003/B002/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010