London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membatalkan perjalanan ke India, yang semula dijadwalkan minggu depan, karena situasi virus corona saat ini di India.
Johnson telah menunda perjalanan sekali sejak Januari, ketika infeksi COVID-19 tinggi di Inggris. Infeksi di India saat ini melonjak karena negara itu mengalami gelombang kedua virus.
"Mengingat situasi virus corona saat ini, Perdana Menteri Boris Johnson tidak akan dapat melakukan perjalanan ke India minggu depan," kata pernyataan bersama dari pemerintah Inggris dan India, yang dirilis oleh kantor Johnson, Senin.
"Sebaliknya, Perdana Menteri Modi dan Johnson akan berbicara akhir bulan ini untuk menyetujui dan meluncurkan rencana ambisius mereka untuk kemitraan masa depan antara Inggris dan India."
Hubungan dengan India dipandang sebagai kunci dari ambisi Inggris pasca-Brexit untuk menghidupkan kembali perdagangan dengan negara-negara di luar Uni Eropa, dan dorongan diplomatik untuk mendapatkan lebih banyak pengaruh di kawasan Indo-Pasifik.
Inggris telah mengundang India untuk menghadiri KTT G7 yang akan diselenggarakannya pada Juni.
Pejabat kesehatan Inggris mengatakan pada Minggu (18/4) bahwa mereka sedang menyelidiki varian COVID-19 yang berasal dari India, tetapi mereka belum memiliki cukup bukti untuk mengklasifikasikannya sebagai varian yang dikhawatirkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris selidiki varian COVID-19 asal India
Baca juga: Guatemala blokir perjalanan dari Brazil, Inggris dan Afsel
Baca juga: Umat Hindu berkumpul di Sungai Gangga, India catat rekor kasus COVID
Para bangsawan Inggris menuju ke pemakaman Pangeran Philip
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021