Buenos Aires (ANTARA) - Sekolah-sekolah di ibu kota Argentina, Buenos Aires, akan dibuka pada Senin pagi setelah pengadilan membatalkan perintah federal yang mewajibkan kelas dilangsungkan secara daring selama dua pekan di tengah lonjakan kasus COVID-19, yang membuat rumah sakit kewalahan.
Hakim di pengadilan Buenos Aires memenangkan gugatan yang diajukan oleh orang tua non-pemerintah dan beberapa kelompok guru di kota tersebut yang menuntut agar keputusan untuk menangguhkan kelas tatap muka di wilayah Buenos Aires selama 15 hari segera dibatalkan.
Keputusan pengadilan tersebut kemungkinan akan meningkatkan ketegangan politik antara Presiden Alberto Fernandez dan pemerintah kota Buenos Aires yang dipimpin oposisi.
Presiden Fernandez mengatakan penutupan sekolah diperlukan untuk meredakan kasus-kasus COVID-19 yang meningkat pesat di Buenos Aires, sementara pemerintah kota mengecam tindakan tersebut.
Fernandez dalam sebuah wawancara dengan situs berita El Destape pada Minggu malam (18/4) mengecam keputusan hakim yang memerintahkan pembukaan sekolah-sekolah di Buenos Aires.
"Mereka mengambil tindakan yang merupakan domain eksklusif dari pengadilan federal," kata Fern¡ndez kepada El Destape.
Wali Kota Buenos Aires Horacio Rodriguez Larreta, yang merupakan bagian dari kelompok oposisi, sebelumnya berjanji untuk melakukan semua hal yang dia bisa lakukan untuk menjaga sekolah tetap buka.
Larreta telah meminta agar pembicaraan pembicaraan segera diadakan dengan Presiden Fernandez dan telah mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung negara itu. Namun, pengadilan tinggi Argentina belum menangani masalah tersebut.
"Dengan bangga saya memberi tahu Anda bahwa di Kota Buenos Aires, sekolah-sekolah akan dibuka besok. Kami membuat keputusan berdasarkan data," kata Larreta pada konferensi pers, Minggu (18/4).
Keputusan pada menit-menit terakhir oleh hakim pengadilan itu membuat para pengurus administrasi sekolah-sekolah di Buenos Aires pada Minggu malam bergegas untuk memberi tahu para orang tua agar anak-anak mereka masuk sekolah.
Dua serikat guru sebelumnya mengatakan mereka akan mogok kerja pada Senin untuk memprotes keputusan yang mengharuskan sekolah ditutup.
Argentina, seperti banyak negara lain di Amerika Latin, sedang dilanda gelombang kedua kasus COVID-19 yang sengit.
Negara Amerika Selatan itu mencatat rekor harian 29.472 kasus baru infeksi virus corona pada Jumat (16/4).
Sumber: Reuters
Baca juga: Argentina tutup sekolah, berlakukan jam malam di Buenos Aires
Baca juga: Presiden Argentina Fernandez dinyatakan aman usai terinfeksi COVID
Baca juga: Argentina akan batasi penerbangan dari Brazil, Chile, Meksiko
Vaksin COVID-19 nonaktif buatan China masuki uji coba tahap 3 di Argentina
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021