Lebak (ANTARA News) - Sebanyak 336 ekor anjing liar di Kabupaten Lebak, Banten, dimusnahkan dengan cara diracun karena dikhawatirkan menularkan virus rabies melalui gigitan binatang tersebut.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso, Kamis, mengatakan, hingga saat ini pemusnahan anjing liar mengalami kendala karena petugas merasa kesulitan untuk menangkapnya.
Selain itu, juga masyarakat enggan memberikan bantuan penangkapan karena mereka merasa takut digigit anjing liar.
Selama ini, kata dia, jumlah anjing liar yang dimusnahkan dengan cara diracuni tercacat 366 ekor.
Karena itu, diharapkan masyarakat juga ikut berpartisipasi untuk membantu petugas untuk dilakukan pemusnahan terhadap populasi anjing liar itu.
"Saya kira hampir setiap bulan warga menjadi korban gigitan anjing liar," katanya.
Menurut dia, keberadaan populasi anjing liar di Kabupaten Lebak mencapai belasan ribu sehingga perlu dilakukan pemusnahan untuk mencegah penyebaran rabies.
Tindakan pemusnahan tersebut, selain mengeleminir populasi anjing juga menekan korban gigitan lainnya.
Sebab hingga kini belum bisa menargetkan Kabupaten Lebak terbebas dari rabies, karena untuk vaksinasi anjing pada tahun 2008 masih relatif kecil.
Pencapaian vaksinasi hingga kini belum maksimal karena terbatasnya anggaran juga warga enggan anjingnya divaksin.
Oleh sebab itu, pihaknya tahun 2010 nanti akan menargetkan vaksinasi anti rabies sekitar 80 persen dari populasi anjing sebanyak 15.000 ekor.
Dia menyebutkan, sebagian besar anjing liar itu tersebar enam kecamatan yakni Banjarsari, Bayah, Wanasalam, Cilograng, Cibeber, dan Sobang.
Dari keenam kecamatan tersebut, lanjut dia, petugas melakukan vaksinasi rabies terhadap 305 anjing, puluhan kera dan kucing yang dipelihara masyarakat.
Dia menjelaskan, hingga kini populasi anjing liar masih banyak ditemukan berkeliaran di sekitar kawasan hutan konservasi dan hutan lindung.
Mereka hidup secara berkelompok dan ganas jika anjing liar itu lapar bisa saja menggigit warga.
Sebab anjing liar itu sehari-hari mereka memburu babi hutan sebagai makanannya.
"Saya minta jika warga terkena gigitan anjing segera berobat ke puskesmas untuk mencegah penularan rabies," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Wanasalam Kabupaten Lebak, H Ade mengaku selama tahun 2010 warga yang menjadi korban gigitan anjing sebanyak enam orang dinyatakan sembuh, meski anjing itu positif tertular virus rabies.
"Saya terus menangani kasus gigitan anjing dengan maksimal agar tidak memakan korban jiwa," ujarnya. (MSR/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010