Tasikmalaya (ANTARA News) - Aksi perampokan dengan modus menggembosi ban mobil korbannya usai keluar dari Bank terjadi dua kali dalam selang beberapa jam dari kejadian pertama di Kota Tasikmalaya, Jabar, Kamis.
Kapolsek Cihideung. AKP Trisna mengatakan aksi perampokan dengan modus gembosi ban menimpa dua korban, satu diantaranya mengalami kerugian Rp25 juta usai mengambil uang dari bank.
Perampokan pertama terjadi di jalan Veteran Kelurahan Nagarawangi, Kecamatan Cihideung, menimpa dua karyawan perusahaan obat, Maulana (38) dan Surtanto (35).
Beruntung peristiwa tersebut tidak mengalami kerugian materi kehilangan uang, karena kawanan perampok salah membawa kantong yang hanya berisi surat-surat penting perusahaan.
Aksi perampasan tas yang disimpan di depan kursi belakang mobil terjadi saat dua Karyawan obat tersebut hendak memeriksa ban mobil yang bocor sekaligus menggantinya dengan ban cadangan.
Sementara peristiwa perampokan dengan gembosi ban terjadi kembali di jalan Cikurubuk, Lingggaya, Kecamatan Mangkubumi, sekitar pukul 12.00 WIB.
AKsi perampokan serupa tersebut menimpa Momo Rukmana Widjadja (80) pensiuanan bersama Cucunya Slamet Riyadi (25) warga komplek KPKN Cibeurem, Kota Tasikmalaya, usai mengambil uang dari bank tiba-tiba ban mobilnya bocor.
Korban yang mengendarai mobil CRV nopol D 1289 MC itu, usai mengambil uang dari bank Mandiri sebesar Rp25 juta yang dimasukan dalam tas dan disimpan di kursi mobil bagian depan.
Ketika di tengah jalan, ban mobil yang dikendarai bocor sehingga dia berhenti untuk memeriksa kondisi ban sekaligus mencari tempat tambal ban.
Korban yang sedang sibuk memeriksa ban mobil bagian belakang tiba-tiba dihampiri pengendara sepeda motor dengan berboncengan kemudian masuk ke mobil dan membawa kabur tas berisi uang.
Sementara pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan, petugas menemukan barang bukti berupa paku yang hampir sama dengan dua lokasi kejadian.
"Kemungkinan besar pelaku diduga kelompok kawanan perampok yang sama," kata Kapolsek. (FPM/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010