Pekanbaru (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara V berhasil mencatat penjualan hampir 150 ribu bibit sawit unggul bersertifikat melalui aplikasi berbasis Android "Sawit Rakyat Online" (SRO) sejak diluncurkan pada akhir Februari hingga pertengahan April 2021 .
Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V), Jatmiko K Santosa, dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Senin, mengatakan respons masyarakat terhadap penjualan bibit sawit unggul melalui sentuhan teknologi informasi yang dikembangkan perusahaan perkebunan milik negara itu sangat baik.
"Kita bersyukur respon masyarakat begitu hangat. Hingga hari ini, tercatat 144.978 bibit sawit unggul tersertifikasi telah dilepas kepada masyarakat melalui aplikasi Sawit Rakyat Online," kata Jatmiko.
Sawit Rakyat Online (SRO), merupakan aplikasi berbasis Android yang dikembangkan oleh PTPN V. Aplikasi tersebut mulai dirancang sejak awal 2021 dan resmi diluncurkan ke masyarakat Februari tahun ini untuk kemudahan dan keterbukaan kepada masyarakat.
Baca juga: PTPN V jual 1,1 juta bibit sawit unggul berserfitikasi
Alhasil, aplikasi tersebut berhasil menyita perhatian para petani sawit Riau dan sekitarnya yang selama ini kesulitan mendapatkan bibit sawit bersertifikat. Angka penjualan itu pun meningkat drastis dibandingkan dengan penjualan secara manual pada 2020 lalu yang hanya tercatat sebanyak 8.457 bibit sawit.
Saat ini, terdapat dua varietas bibit unggul bersertifikat siap jual, yakni PPKS 540 serta PPKS Simalungun. Bibit itu tersedia di lima sentra pembibitan PTPN V yakni Air Molek, Tandun, Sei Rokan, Lubuk Dalam, dan Tanah Putih.
Adison Napitupulu, salah seorang petani mengaku memilih membeli bibit sawit milik PTPN V usai mendengar perusahaan plat merah tersebut membuka kran penjualan bibit sawit unggul ke masyarakat via aplikasi.
Baca juga: Waspadai sabotase karhutla, PTPN V rutin patroli
"Kemudian saya mencoba mengunduh aplikasi itu, dan ternyata prosesnya sangat cepat. Hanya dalam dua hari, bibit sawit itu sudah saya terima. Bibitnya juga dalam kondisi prima," kata petani asal Kabupaten Rokan Hilir tersebut.
Senada dengan Adison, Slamet, petani sawit lainnya mengaku sangat terbantu dengan kebijakan PTPN V yang menjual bibit sawit unggul kepada masyarakat melalui aplikasi Android. Slamet yang saat ini tengah meremajakan kebun sawinya mengaku selalu dihantui rasa khawatir akan bibit palsu.
"Saya dapat informasi dari teman bahwasannya PTPN V jual bibit sawit unggul melalui aplikasi. Dan saya pun mencobanya. Hasilnya sangat memuaskan. Bibit yang saya terima sangat baik kualitasnya, prosesnya juga cepat. Pembayarannya juga langsung ke rekening perusahaan. Jadi aman dari penipuan," katanya.
Pada tahun ini, PTPN V menargetkan dapat menyediakan dan menjual 1,1 juta bibit sawit unggul melalui aplikasi SRO yang dapat diunduh di Play Store tersebut. Ide menjual bibit sawit bersertifikat kepada masyarakat muncul di antaranya setelah memperhatikan petani kesulitan membedakan bibit sawit unggul dan ilegitim atau palsu.
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021