Kuala Lumpur (ANTARA News) - Selama 2004-2009, investor Malaysia telah menanamkan modalnya di Indonesia sebesar 1,5 miliar dolar AS, sebaliknya investor Indonesia menanamkan modalnya di Malaysia mencapai 534 juta dolar AS.
"Malaysia telah menempati posisi ke-8 sebagai investor asing terbesar di Indonesia. Sebagian besar investasi di sektor kelapa sawit, komunikasi, perbankan, minyak dan gas, produk kecantikan dan kesehatan, elektronik dan hotel," kata Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar dalam sambutannya di forum "Activate Asia: Indonesia Insight" yang diadakan di One World Hotel, Petaling Jaya, Selangor, Kamis.
Forum yang mempromosikan prospek bisnis dan investasi di Indonesia itu diadakan oleh Kadin (kamar dagang dan industri) China Kuala Lumpur dan Selangor bekerja sama dengan HSBC. Selain Dubes RI menjelaskan prospek bisnis dan investasi di Indonesia, para pembicara lainnya juga menjelaskan betapa pentingnya para pengusaha dan investor Malaysia masuk ke Indonesia.
Pembicara lainnya ialah Head of Corporate Banking, HSBC Indonesia Mark Emmerson, CEO KRA Group Karim Raslan, CEO Lion Group Albert Cheng, CEO Sime Darby Abdul Wahab, dan Kepala BKPM RI di Singapura Nurul Ichwan.
"Sedangkan investasi para pebisnis Indonesia di Malaysia umumnya di sektor industri kimia dan plastik, transportasi, hotel dan restauran," katanya.
Perdagangan antara Indonesia - Malaysia terus tumbuh. Tahun 2009, perdagangan kedua negara mencapai 11,4 miliar dolar AS, turun sedikit dibandingkan tahun 2008 akibat krisis ekonomi dunia, tapi antara tahun 2004-2009, pertumbuhan perdagangan kedua negara serumpun ini rata-rata mencapai 12,7 persen, kata Da`i.
Dubes RI untuk Malaysia itu menegaskan bahwa dampak reformasi politik tahun 1998 yang menciptakan demokrasi sejati di Indonesia telah memberikan kontribusi besar pada masyarakat sipil dan iklim usaha yang kondusif.
"Demokrasi di Indonesia telah memperkuat pasar domestik dan juga pasar ekspor yang akhirnya menyelamatkan Indonesia dari krisis dunia tahun 2008-2009," kata mantan Kapolri itu.
"Di saat negara-negara besar seperti Amerika dan Eropa, juga kawasan Asean mengalami pertumbuhan negatif, Indonesia masih mampu mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif. Hal itu mendorong Indonesia mendapatkan tempat sebagai anggota G20 mewakili kawasan Asean," kata Da`i.
"Kami tidak menyangka para pengusaha dan investor Malaysia yang hadir melebihi 700 orang dari target hanya 400 pengusaha. Semua kursi di ball room One World Hotel penuh tak ada yang kosong. Ini menunjukan minat pengusaha Malaysia berinvestasi atau berbisnis ke Indonesia sangatlah tinggi," kata William Cheng Heng Jem, ketua kamar dagang dan industri China Kuala Lumpur dan Selangor.
(A029/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010