London (ANTARA News) - Editor Senior CNN, Octavia Nasr, kehilangan pekerjaannya akibat status Twitter-nya yang berisi pujian untuk pemimpin Hizbullah.

Ungkapan kekaguman pada mendiang Seikh Mohammed Hussein Fadlallah yang ditulisnya di Twittter mengundang kontroversi.

"Sedih mendengar kepergian Seikh Mohammed Hussein Fadlallah... Salah satu jagoan Hizbullah yang sangat saya hormati..."

Begitulah bunyi tweet yang ditulis Nasr pada situs jejaring sosial tersebut sepeninggal Fadlallah pada Ahad (4/7) lalu.

Wartawan menulis kata-kata yang tidak seharusnya di luar ruang berita dan lalu kehilangan pekerjaan karenanya, nampaknya telah menjadi tren akhir-akhir ini.

Wartawan senior Helen Thomas yang berbasis di Gedung Putih juga harus meninggalkan pekerjaannya sebagai juru tulis setelah mengatakan bahwa orang Yahudi sebaiknya keluar dari Israel dan pulang ke tempat asalnya.

Begitu pula dengan Dave Weigel. Seorang blogger Washington Post yang menulis tentang kaum konservatif, mengundurkan diri setelah mencuatnya email yang berisi hinaannya kepada tokoh politik konservatif.

Berita dipecatnya Nasr itu didapat dari memo Parisa Khosravi, senior vice president CNN, yang mengumumkan bahwa Nasr akan keluar dari perusahaan, seperti dikutip Mediaite.

"Seperti kita ketahui, tweet-nya mengundang reaksi keras seminggu ini,"ungkap Khosravi.

"Ia sendiri telah menyatakan dalam blog-nya di CNN.com, dia membenarkan bahwa tak seharusnya ia mengeluarkan statement sedemikian rupa," tambahnya.

Karirnya selama 20 tahun di dunia jurnalistik kini berakhir. Nasr mengakui kepada publik bahwa ia seharusnya lebih berhati-hati ketika menulis sesuatu yang bisa ditafsirkan sebagai dukungan bagi Hizbullah, yang dianggap pemerintah AS sebagai organisasi teroris.

Nasr juga menjelaskan bahwa ia mengagumi Fadlallah atas dukungannya selama ini tentang hak-hak perempuan, bukannya masalah anti-Israel yang dianutnya.
(m-ela/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010