Kendari (ANTARA News) - Sedikitnya 150 peneliti dari berbagai Perguruan Tingi negara asing, saat ini sedang meneliti organisme bawah laut di perairan laut Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Dua di antara peneliti tersebut bernama Prof Dr Bernard dari Essex Univerrsity, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Inggris dan M Klaiten, pengusaha hasil budidaya terumbu karang yang memasok kebutuhan karang di pasar Eropa sebanyak 250 juta anakan karang per tahun.

"Para peneliti yang kini sedang melakukan penelitian organisme bawah laut Wakatobi, datang di Wakatobi saat peresmian laboratorium organisme bawah laut Wakatobi,"kata Bupati Wakatobi, Hugua melalui telepon di Wakatobi, Kamis.

Menurut Bupati Hugua, selama di Wakatobi, para peneliti dari mancanegara tersebut akan meneliti keragaman terumbu karang, termasuk organismen bawah laut Wakatobi jenis lainnya, yang sudah hampir mengalami kepunahan atau mencari jenis biota laut yang tidak ditemukan di wilayah perairan lain di dunia.

Terhadap jenis terumbu karang atau jenis organsime lain yang sudah terancam punah, para peneliti akan mengembangkannya di Laboratorium organism bawah laut (Laboratory under Woter) yang dibangun Pemerintah Kabupaten Waktobi di Pulau Hoga, salah satu pulau di Wakatobi yang memiliki terumbu karang terindah di dunia.
(ps0-178/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010