Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan pemantauan dan tracing terhadap dua klaster pondok pesantren, yakni Pondok Pesantren Darul Karim Bumirejo dan Nurul Quran Hargorejo yang menyebabkan puluhan santri terkonfirmasi COVID-19.
"Ada penambahan kasus dari kelompok masyarakat berasal dari Pondok Pesantren Darul Karim Bumirejo, Kecamatan Lendah, dan Nurul Quran Hargorejo, Kecamatan Kokap," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Minggu.
Ia mengatakan dari klaster Pondok Pesantren Darul Karim Bumirejo, terdapat 48 anggota, 33 diantaranya terkonfirmasi positif COVID-19 dengan rincian 16 kasus dari hasil PCR, dan 17 kasus hasil rapid antigen. Kasus ini berawal awal April, di mana salah satu santri Darul Karim mengalami sakit dan gejala anosmia. Setelah itu dilakukan tes antigen hasilnya reaktif dan dilakukan tindakan selanjutnya swab PCR yang hasilnya positif.
Selanjutnya, petugas melakukan tracing kepada teman dan pengasuh di ponpes tersebut, ternyata ada 32 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. "Hasil tracing bahwa pada Minggu ketiga dan keempat Maret, ada kunjungan orang tua yang mengunjungi santri yang tinggal di asrama. Salah satu keluarga santri, satu keluarga positif COVID-19," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kulon Progo tambah 54 jadi 4.408
Selanjutnya, Dinas Kesehatan juga melakukan pemantauan kepada Ponpes Nurul Quran Hargorejo, di Kecamatan Kokap.
Di sana juga dilaporkan ada beberapa santri yang mengalami gejala anosmia. Pada 15 April, Puskesmas I Kokap melakukan kunjungan ke ponpes tersebut, dan ditemukan 65 santri bergejala. Sementara ini, sudah dilakukan lima test PCR, dan tiga diantaranya terkonfirmasi positif, dan 13 santri dilakukan test antigen, delapan diantaranya terkonfirmasi positif COVID-19.
"Hari Senin (19/4) dan Selasa (20/4) masih dilakukan pelacakan di Ponpes Nurul Quran Hargorejo, Kecamatan Kokap," katanya.
Baca juga: Kulon Progo maksimalkan posko COVID-19 desa
Baning mengimbau kepada masyarakat terkait masih tingginya penularan COVID-19 di keluarga dan masyarakat adalah menunjukkan COVID-19 masih ada. Selain itu, banyak terkonfirmasi COVID-19 di sekeliling ada terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala.
"Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat melakukan protokol kesehatan secara ketat, baik di rumah dan di lingkungan, serta, bertemu dengan orang lain. Tetap gunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan," imbaunya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, total kasus di wilayah ini mencapai 4.535 kasus dengan rincian 37 isolasi rumah sakit, 1.095 isolasi mandiri, 2.787 selesai isolasi, 528 sembuh, dan 88 meninggal dunia.
Baca juga: Tambah 12, Klaster Pengajian Jangkaran Kulon Progo-DIY jadi 69 orang
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Kulon Progo segera vaksin nakes di atas 60 tahun
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021