Bantul (ANTARA News) - Praktik kerja lapangan jurusan Nautika Sekolah Menengah Kejuruan 1 Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dihentikan sementara terkait kasus hilangnya tiga siswa.
"Praktik kerja lapangan (PKL) SMK 1 Sanden kami hentikan sementara, menyusul belum diketahuinya keberadaan tiga siswa yang mengikuti program itu sejak beberapa bulan lalu," kata Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul Masharun Ghazalie, di Bantul, Rabu.
Ia ketika melakukan pertemuan dengan Komisi D DPRD Bantul, orang tua siswa, kepala sekolah SMK 1 Sanden, serta perwakilan dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan pihak sekolah untuk sementara melarang program PKL jurusan Nautika dilanjutkan, sampai diketahui keberadaan tiga siswa yang hilang itu.
Menurut dia, kebijakan tersebut untuk menghindari kemungkinan kejadian serupa terulang.
"Program tersebut dinilai cukup berisiko, karena tanpa melalui persiapan yang matang dari pihak sekolah," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya bersama DPRD Bantul berencana mengevaluasi program tersebut.
Menurut dia, Pemkab Bantul turut prihatin terhadap musibah hilangnya tiga siswa SMK 1 Sanden, dan menyatakan permintaan maaf kepada orang tua ketiga siswa yang sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.
"Kami akan konsultasi dengan pemerintah pusat mengenai hal itu, karena program ini sudah masuk dalam kurikulum SMK," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Bantul Fachrudin mengatakan pihaknya meminta semua pihak yang terkait untuk segera menelusuri kembali kasus tersebut guna mendapatkan kejelasan tentang keberadaan ketiga siswa itu.
Pada 27 Februari 2010 tiga siswa SMK 1 Sanden Bantul yang sedang mengikuti PKL di Kapal Jimmy Wijaya, saat ini tidak diketahui keberadaannya.
Ketiga siswa tersebut adalah Agil Ramadhan Putra, Ginanjar Nugraha Atmaji, dan Andriyanta Deny. Mereka siswa kelas 2 SMK 1 Sanden jurusan Nautika. (U.pso-068/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010