Mataram (ANTARA News) - Sebanyak 10 sekolah di semua jenjang pendidikan di Nusa Tenggara Barat mendapat bantuan dari Kementerian Pendidikan Nasional untuk mengembangkan pendidikan karakter.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Syafi`i, di Mataram, Rabu, mengatakan seluruh sekolah yang memperoleh bantuan itu merupakan sekolah percontohan yang menerapkan pendidikan karakter di daerah ini.
"Sekolah-sekolah itu sebagai percontohan. Setiap sekolah menerima Rp10 juta untuk menerapkan dan membina pengembangan pendidikan karakter," katanya di sela kegiatan sosialisasi program pembinaan pendidikan agama dan akhlak mulia oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
Ia mengatakan pendidikan karakter menjadi perhatian serius sekolah untuk diterapkan, baik pada diri tenaga pendidik maupun siswa di sekolah masing masing. Pendidikan karakter lebih dikenal dengan penerapan akhlak mulia dan etika serta moral yang baik.
Menurut dia pendidikan karakter ini sebenarnya sudah mulai diterapkan di sejumlah sekolah dan pada prinsipnya sekolah tidak terlalu sulit menerapkannya karena sudah terbiasa.
Syafi`i menambahkan pendidikan karakter yang di dalamnya ada akhlak mulia akan menjadi jati diri bangsa untuk mencapai kejayaan dan kemajuan di dunia internasional.
Pendidikan karakter yang membentuk watak dan akhlak mulia serta bermoral juga akan menjadi program nasional dan diterapkan di seluruh sekolah di semua jenjang pendidikan.
"Pendidikan karakter ini harus dilaksanakan di era global karena banyaknya pengaruh budaya kurang bagus dari negara barat dan pengaruh pesatnya kemajuan teknologi informasi," ujarnya.
Anggota Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan Nasional Sosiati MPd mengatakan program pendidikan karakter bagi 10 sekolah yang dijadikan proyek percontohan di NTB berlangsung hingga 31 Desember 2010.
Program tersebut harus dipraktikkan di sekolah kemudian dibuat dalam bentuk laporan dan dikirim ke Kementerian Pendidikan Nasional. Program pendidikan karakter di sekolah akan tetap dievaluasi terutama penerapannya di sekolah.
"Program pendidikan karakter ini tidak hanya dilakukan satu sampai dua tahun, namun secara berkesinambungan hingga 2025," kata Sosiati.
Kegiatan sosialisasi program pembinaan pendidikan agama dan akhlak mulia tersebut diikuti 40 peserta dari perwakilan kepala sekolah, guru dan komite sekolah di NTB. (WLD/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010