Teknologi ini telah terbukti berhasil sejak 2014 dengan menyembuhkan lebih dari 6.000 pasien di Korea Selatan,Kuala Lumpur (ANTARA) - Regena Medical Centre (RMC) dan Pertubuhan Masyarakat Indonesia Pulau Pinang (Permai) Penang melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman pada bidang kesehatan bertempat di Klinik Regena Medical Centre, Ampang di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu.
"Kerja sama ini dimaksudkan untuk memperkenalkan teknologi sel punca kepada warga Indonesia baik yang berada di Malaysia maupun di Indonesia," ujar pengurus Permai Penang, Ferdinand MH.
Sel punca yang dimaksud berkaitan dengan penyembuhan lutut osteoarthritis disebabkan peningkatan usia, berat badan berlebihan, dan kecederaan saat berolahraga.
Baca juga: Mengenal tren mengencangkan organ kewanitaan dengan suntik "stem cell"
Baca juga: Ahli sebut sel punca bisa untuk terapi penyeimbang imunitas tubuh
"Teknologi ini telah terbukti berhasil sejak 2014 dengan menyembuhkan lebih dari 6.000 pasien di Korea Selatan," katanya.
RMC Ampang akan dibuka pada 1 Mei 2021 dan menjadi yang pertama di Malaysia untuk memberikan perawatan teknologi sel punca ini.
Selain itu, sel punca jenis lain telah tersedia di RMC, Klang di Kuala Lumpur berupa perawatan untuk anti penuapenuaan.
"Mayoritas pasien kami berasal dari Surabaya dan Medan tidak kurang dari 50-60 pasien per Minggu sebelum masa PKP pandemi COVID-19," kata pemilik RMC, Dr Wendy.
Selain sel punca teknologi medis melalui terapi musik juga menjadi lingkup kerja sama dalam penandatanganan MOU.
Terapi musik ini salah satunya bagi anak-anak penderita autis yang ditandai lambat berbicara dan lain sebagainya.
Tidak hanya ekspansi fasilitas, RMC juga dalam proses pembuatan pelayanan Mobile Clinic sebagai bentuk tanggung jawab sosial.
"Kami berharap dengan Mobile Clinic dapat menjangkau warga Indonesia yang berada di pelosok-pelosok kampung di semenanjung Malaysia," kata Ketua Permai Penang, Eddy Virgo.
Baca juga: RSUP Dr Sardjito kembangkan terapi sel punca pada pasien COVID-19
Baca juga: Terapi sel punca pasien COVID-19 kritis, lahirkan asa baru
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021