Tapi kalau menghangatkan jadi salah satu faktor mengurangi risiko transimisi COVID-19, sampai saat ini belum ada buktinya
Jakarta (ANTARA) - Makanan pesan antar jadi salah satu solusi praktis untuk mengenyangkan perut, tapi ada hal-hal yang harus diperhatikan demi menjaga kesehatan dan menjaga kebersihannya di tengah pandemi COVID-19, kata dokter spesialis gizi klinik dr. Ida Gunawan, M.S, Sp.GK, (K).
Pengajar program studi S2 & Program Pendidikan Spesialis Gizi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (FKUI) itu mengatakan, saat menerima paket makanan yang dibungkus dengan plastik, langkah pertama yang dilakukan adalah mencuci tangan setelah melepas plastik pembungkus dan membuangnya.
"Kalau setiap makanan yang dikirim dan dibungkus plastik, segera lepas plastik dan dibuang. Kemudian cuci tangan kembali dengan bersih sebelum akhirnya membuka bungkus dari makanan tersebut," kata Ida.
Baca juga: Tujuh aplikasi untuk pesan makanan berbuka puasa
Cucilah tangan dengan air dan sabun, lalu bilas dan keringkan. Selain sabun, cuci tangan juga bisa dilakukan dengan pembersih berbahan dasar alkohol.
Setidaknya butuh waktu 20 detik untuk mencuci tangan. Basahi tangan, gosok dengan sabun hingga merata. Gosok pula area di antara jari, punggung tangan dan ujung jari lalu bilas dengan air, serta keringkan.
Bila ada orang yang ingin menghangatkan makanan dari layanan pesan antar dengan alasan mengurangi risiko masalah kesehatan, Ida menjelaskan hingga saat ini belum ada keterangan atau pun bukti penelitian yang mengaitkan transmisi COVID-19 dapat ditularkan lewat makanan.
Baca juga: GrabFood ekspansi jaringan pesan-antar makanan GrabKitchen
Meski demikian, Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi RS Pondok Indah - Puri Indah itu mengatakan menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan tetap harus diterapkan ketika menerima makanan dari luar rumah.
Menghangatkan makanan yang sudah mendingin akibat menghabiskan waktu dalam perjalanan boleh-boleh saja agar pengalaman makan jadi lebih nikmat, kata dia.
"Tapi kalau menghangatkan jadi salah satu faktor mengurangi risiko transimisi COVID-19, sampai saat ini belum ada buktinya," tutup dia.
Baca juga: Gojek prediksi layanan antar makanan semakin melesat
Baca juga: Layanan pesan-antar makanan meroket 183 persen
Baca juga: Di tengah pandemi COVID-19, amankah pesan makanan lewat jasa antar?
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021