Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu pagi turun 20 poin, karena pelaku pasar kembali melepas rupiah, meski dolar AS melemah terhadap yen dan euro, akibat keluarnya data ekonomi Amerika Serikat yang melambat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun menjadi Rp9.070-Rp9.080 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.050-Rp9.060.

Analis Valas, Rully Nova di Jakarta, Rabu mengatakan, pelaku cenderung melepas rupiah mereka tidak memperhatikan data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat.

Namun pergerakan rupiah terlihat masih dalam kisaran sempit antara Rp9.050 sampai Rp9.080 per dolar, katanya.

Menurut Rully Nova, pergerakan rupiah yang menyempit, karena pelaku pasar masih hati-hati untuk masuk ke pasar, akibat belum muncul faktor baru.

"Kami memperkirakan rupiah dalam pekan ini masih berada dalam kisaran sempit, karena pasar masih lesu, " katanya.

Keluarnya data ekonomi As mengakibatkan euro naik menjadi 1,2645 dolar dari 1,2538 dolar dan dolar juga merosot menjadi 87,53 yen dari 87,77 yen.

Pelaku pasar masih menunggu perkembangan pasar domestik, setelah Wakil Presiden Boediono mengatakan, pertumbuhan ekonomi tidak hanya didukung sektor konsumsi bahkan sektor produksi juga mulai berjalan.

Apalagi bila pemerintah dapat mempercepat pencairan anggaran belanja modal sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin cepat, katanya.

Karena itu, menurut dia, ekonomi Indonesia akan dapat tumbuh di atas enam persen apabila semua sektor dapat berjalan dengan baik.

Hal ini juga akan mendorong pergerakan rupiah terhadap dolar makin membaik dan dapat mencapai angka Rp9.000 per dolar.
(H-CS/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010