PBB, New York (ANTARA News) - Ratu Kerajaan Inggris, Elizabeth II, pada Selasa muncul di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, untuk pertama kalinya setelah 50 terakhir.

Didampingi suaminya, Pangeran Philip, Ratu Elizabeth II yang mengenakan baju dan topi bermotif bungadatang ke PBB untuk menghadiri sidang Majelis Umum.

Dalam sidang yang dihadiri oleh Presiden Majelis Umum (MU-PBB) Ali Treki dan perwakilan 192 negara anggota PBB, termasuk Indonesia, Ratu berkesempatan menyampaikan pidato.

Pidato terakhir kali yang disampaikannya di Majelis Umum PBB adalah pada tahun 1957 --ketika ia berumur 31 tahun.

Pemunculan ratu Inggris berusia 84 tahun di sidang Majelis Umum PBB pada Selasa itu sejalan dengan kapasitasnya sebagai kepala pemerintahan 16 anggota PBB serta pemimpin 54 negara Persemakmuran.

Ratu menuturkan, dalam perjalanannya selama 50 tahun terakhir melihat dunia, ia telah menyaksikan berbagai perubahan besar ke arah yang lebih baik, terutama dalam bidang ilmu dan teknologi serta kehidupan masyarakat.

"Yang mengesankan adalah, banyak perubahan terjadi... karena jutaan orang di dunia ini memang mengingkan perubahan tersebut," kata Ratu.

Menyangkut PBB, wanita yang dinobatkan sebagai Ratu Kerajaan Inggris saat ia berusia 27 tahun itu, juga melihat PBB sebagai organisasi juga telah membuat banyak kemajuan.

"Waktu saya pertama kali ke sini, hanya ada tiga operasi (PBB) di luar negeri. Sekarang, sudah ada 120.000 laki-laki dan perempuan yang dikerahkan bekerja di 26 misi PBB di berbagai negara di dunia," kata Ratu.

"Anda (PBB, red), telah membantu mengurangi konflik, memberikan bantuan kemanusiaan bagi jutaan orang yang terkena dampak bencana alam dan keadaan darurat lainnya, Anda juga teguh menanggulangi efek kemiskinan di berbagai belahan dunia," tambahnya.

Namun ia mengingatkan, banyak hal penting juga belum berubah.

Tujuan dan nilai-nilai yang menjadi inspirasi Piagam PBB, masih harus diwujudkan, seperti upaya memajukan perdamaian, keamanan dan keadilan internasional; upaya menanggulangi kelaparan, kemiskinan dan penyakit yang mematikan; serta upaya melindungi hak-hak dan kebebasan setiap warga negara.

Pidato selama 10 menit itu disampaikan Elizabeth II saat tim Belanda dan Uruguay menjalani jeda 15 menit pertandingan semifinal pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan --yang kemudian berakhir dengan skor 3-2 untuk Belanda.

Ratu Elizabeth berada di kota New York hanya sekitar lima jam.

New York menjadi kota persinggahannya setelah ia menyelesaikan kunjungan selama delapan hari di Kanada --salah satu negara Persemakmuran, sebelum pesawat pribadi membawanya kembali ke London.

Selain untuk berpidato di PBB, di New York Ratu juga mengunjungi kawasan runtuhnya gedung World Trade Centre di Manhattan dalam serangan 11 September 2001.

Tak jauh dari lokasi tersebut, ia meresmikan sebuah taman yang dibangun untuk mengenang 67 warga negara Inggris yang menjadi korban serangan teroris di AS pada 11 September 2001.
(K-TNY/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010