London (ANTARA News/AFP) - Ekonomi-ekonomi Asia akan "tumbuh cukup cepat" setelah dua dekade berikutnya, dengan Indonesia dan Vietnam muncul sebagai bintang baru di belakang "powerhouses" China dan India, ketua HSBC Stephen Green mengatakan Selasa.
"Asia tidak hanya cerita China, bahkan tidak hanya cerita orang China dan India," kata Green, ketua raksasa perbankan HSBC fokus Asia pada sebuah acara keuangan yang digelar di London.
Lihat "tempat-tempat seperti Indonesia, tempat-tempat seperti Vietnam - Korea (Selatan) akan terus menjadi sebuah rumah-kekuatan juga - Bangladesh menjadi ekonomi yang lebih dan lebih menarik," ujar Green.
"Timur sedang mengejar" dengan rekan-rekan di Barat, katanya, menambahkan: "Kami telah pindah dari sebuah periode dalam sejarah dunia di mana sejumlah kecil negara kaya mewakili maksimum 10 persen dari populasi dunia yang memproduksi dan mengkonsumsi 40-50 persen dari output dunia."
Ditanya bagaimana ia melihat kinerja Asia selama 20 tahun ke depan, Green berkata: "Saya pikir mereka akan terus tumbuh cukup cepat. Saya berpikir bahwa pergeseran pusat gravitasi dari Barat ke Timur hanya dipercepat melalui krisis (Keuangan) dan saya pikir ... bahwa pergeseran akan berlanjut untuk setidaknya generasi selanjutnya."
Green memproyeksikan bahwa Indonesia dan Vietnam akan menjadi anggota BRIC - empat pasar negara berkembang terkemuka dunia yang mewakili Brasil, Rusia, India dan China.
"Saya pikir mereka akan bergabung dengan beberapa negara Asia lainnya."
Indonesia adalah negara yang mulai mencapai jalur pertumbuhan yang lebih stabil dan memiliki semua bahan untuk kinerja yang kuat, dengan asumsi kepemimpinan dan stabilitas politik di sana yang kuat. Vietnam satu sama lainnya."
Green menambahkan bahwa Brasil "pada jalur pertumbuhan yang sangat kuat, sangat erat tentu saja terkait dengan apa yang sedang terjadi di Asia" karena kehausan yang terakhir untuk bahan baku di negara Amerika Selatan. (*)
(A026/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010