New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak turun untuk ketujuh sesi berturut-turut pada Selasa, di tengah kekhawatiran pasar bahwa pemulihan ekonomi AS bisa melambat.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus, membalikkan kenaikan awal menjadi berakhir 16 sen lebih rendah pada 71,98 dolar per barel.

Pada hari pertama perdagangan setelah libur panjang akhir pekan, kontrak mencapai sebuah tertinggi harian 73,86 dolar sebelum menyerah pada tekanan jual.

Minyak mentah Brent North Sea di London untuk penyerahan Agustus merosot dua sen menjadi 71,45 dolar per dolar.

Investor tampaknya khawatir tentang penurunan lebih curam dari perkiraan indeks utama mengukur kekuatan sektor jasa besar Amerika.

Institute of Supply Management (ISM) mengatakan Selasa bahwa indeks non-manufakturnya turun menjadi 53,8 poin dari 55,4 pada Mei.

Sebagian besar ekonom memperkirakan angka Juni berada di 55,0 setelah relatif stabil dalam tiga bulan sebelumnya.

Setiap angka di atas 50 persen mengindikasikan pertumbuhan di sektor yang mencatat lebih dari dua-pertiga dari kegiatan ekonomi di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia.

Namun, kegiatan bisnis dan komponen kerja dari indeks turun karena pesanan baru merosot untukketiga bulan berturut-turut.

"Tampaknya pasar hanya memberikan jalan," kata analis Jason Schenker dari Prestige Economics.

"Beberapa data ISM mungkin telah memberikan insentif untuk melanjutkan penurunan, tetapi reaksinya tertunda."

Harga minyak jatuh lebih dari delapan persen pekan lalu karena lemahnya data ekonomi AS memicu kekhawatiran tentang kekuatan pemulihan global.

Ekonomi AS melepas 125.000 pekerjaan pada Juni, data resmi menunjukkan Jumat.

Di tempat lain pada Selasa, China menandatangani kesepakatan untuk membangun kilang delapan miliar dolar di Nigeria, kata seorang pejabat pemerintah, dalam contoh baru dari Beijing yang agresif investasi di Afrika.(*)
(A026/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010