Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 164,68 poin atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 34.200,67 poin. Indeks S&P 500 naik 15,05 poin atau 0,36 persen, menjadi menetap di 4.185,47 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 13,58 poin atau 0,10 p
New York (ANTARA) - Tiga indeks utama Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan S&P 500 dan Dow memecahkan rekor penutupan, karena investor mengambil data ekonomi yang kuat dan laporan laba bank-bank sebagai tanda-tanda momentum dalam pemulihan pandemi AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 164,68 poin atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 34.200,67 poin. Indeks S&P 500 naik 15,05 poin atau 0,36 persen, menjadi menetap di 4.185,47 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 13,58 poin atau 0,10 persen, menjadi berakhir di 14.052,34 poin.
Untuk minggu ini, indeks S&P naik 1,4 persen, indeks Dow bertambah 1,2 persen dan indeks Komposit Nasdaq naik 1,1 persen.
Baca juga: Wall Street ditutup melonjak, Indeks Dow Jones tembus di atas 34.000
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor material menguat 1,18 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor energi tergelincir 0,9 persen tertekan kemerosotan harga minyak, menjadikannya kelompok dengan kinerja terburuk.
Indeks S&P 500 dan Dow mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut. S&P 500 mencetak tiga penutupan tertinggi minggu ini, sementara Dow melampaui hasil terbaiknya dalam dua hari berturut-turut.
Nasdaq yang padat teknologi berakhir kurang dari satu persen di bawah penutupan tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada 12 Februari.
“Semua orang melihat seberapa jauh kami dapat berlari sebelum kami mulai menaikkan suku bunga,” kata George Catrambone, kepala perdagangan Amerika di DWS Group.
"Sampai kita melihat pertumbuhan inflasi yang signifikan dan Fed mulai berbicara tentang menaikkan suku bunga, saya pikir itu akan menjadi kondisi goldilocks (kondisi ideal)."
Baca juga: Saham Inggris perpanjang reli, indeks FTSE 100 bertambah 0,52 persen
Melaporkan lonjakan laba kuartalan 150 persen pada Jumat (16/4/2021), Morgan Stanley bergabung dengan bank-bank besar AS lainnya dalam membukukan angka kuartal pertama yang memperkuat harapan pemulihan ekonomi cepat.
Namun, saham bank investasi itu jatuh 2,8 persen karena juga mengungkapkan kerugian hampir satu miliar dolar AS dari runtuhnya perusahaan investasi "keluarga" Archegos.
Saham JPMorgan Chase & Co, Goldman Sachs Group, Bank of America Corp dan Wells Fargo & Co naik antara 0,7 persen hingga 3,8 persen. Indeks keuangan S&P naik ke rekor finis kedua berturut-turut.
“Ketika semua ini diletakkan dalam konteks, dan dibandingkan dengan sektor-sektor lain termasuk teknologi, kami akan melihat hasil keuangan sangat kuat,” kata Diane Jaffee, manajer portofolio senior di TCW.
“Mengingat apa yang kita ketahui tentang pelonggaran Fed atas kenaikan dividen dan pembelian kembali (butback) setelah hasil CCAR (Comprehensive Capital Analysis and Review) berikutnya pada Juni, saya kira kita akan memiliki setengah tahun yang sangat kuat - setidaknya - untuk keuangan.”
Janji Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga rendah meskipun inflasi lebih tinggi, juga telah menghidupkan kembali permintaan untuk saham-saham teknologi bernilai tinggi, meskipun imbal hasil obligasi naik tipis lagi pada Jumat (16/4/2021) setelah mencapai posisi terendah multi-minggu sehari sebelumnya.
Dari raksasa terkait teknologi yang membantu memimpin pemulihan Wall Street tahun lalu dari kecelakaan yang dipicu oleh virus corona, Apple Inc tergelincir 0,3 persen, tetapi Amazon.com Inc, Tesla Inc dan Microsoft Corp semuanya naik antara 0,1 persen hingga 0,6 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021